Korsel & AS Latihan Militer Bersama, Korut Panas

Muhammad Gibran, CNBC Indonesia
11 August 2021 13:40
In this photo provided by the North Korean government a North Korean flag is hoisted in the celebration for the ruling party congress, at Kim Il Sung Square in Pyongyang, North Korea Thursday, Jan. 14, 2021. Independent journalists were not given access to cover the event depicted in this image distributed by the North Korean government. The content of this image is as provided and cannot be independently verified. Korean language watermark on image as provided by source reads:
Foto: Parade militer di Lapangan Kim Il Sung di Pyongyang, Korea Utara Kamis, 14 Januari 2021. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pejabat Senior Korea Utara Kim Yong Chol mengingatkan Kore Selatan akan adanya 'krisis keamanan serius' di Semenanjung Korea akibat latihan militer bersama yang digelar oleh Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Kim Yong Chol mengatakan latihan militer ini juga bisa membuat Korea Selatan melewatkan kesempatan untuk memperbaiki hubungan dengan negeri yang dipimpin Kim Jong Un itu, seperti dilaporkan kantor berita Korea Utara KCNA, dan dilansir dari AFP, Rabu (10/8/2021).

Pernyataan Kim Yong Chol ini hanya berselang sehari setelah adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong meminta Amerika Serikat menarik pasukannya dari Semenanjung Korea.

Militer AS dan Korea Selatan memulai latihan militer pemanasan pada Selasa (9/8/2021) menjelang latihan tahunan musim panas bersama yang akan berlangsung minggu depan.

Latihan tersebut menyebabkan ketegangan di semenanjung Korea setelah hubungan sempat mencair antara Seoul dan Pyongyang, setelah Juli lalu kedua sepakat untuk menyambungkan kembali saluran telepon (hotline) antara kedua negara yang terputus tahun lalu.

Reaksi Korea Utara kemungkinan juga bisa membatalkan upaya Presiden Korea Selatan Moon Jae-in untuk membuka kembali Kantor Penghubung Bersama yang diledakkan Korea Utara tahun lalu.

Sementara itu Juru Bicara Departemen Pertahanan AS Martin Meiners menolak mengomentari pernyataan Korea Utara dan mengatakan hal tersebut bertentangan dengan kebijakan untuk mengomentari pelatihan.

Juru bicara kementerian Pertahanan Korea Selatan menolak mengomentari Latihan pendahuluan yang dilakukan pada Selasa lalu dan mengatakan bahwa kedua negara masih membahas waktu, skala, dan metode latihan rutin tahunan.

Kementerian Unifikasi Korsel yang menangani hubungan dengat Korut dalam sebuah pernyataan , mereka tidak akan berspekulasi dengan niat Korea Utara tetapi akan mempersiapkan segala kemungkinan.

AS menempatkan sekitar 28.500 tentara di Korea Selatan sebagai warisan Perang Korea 1950-1953, yang berakhir dengan gencatan senjata, yang meninggalkan Semenanjung Korea dalam kondisi perang teknis.

Dalam beberapa tahun terakhir skala latihan bersama telah diperkecil dengan tujuan mengakhir program nuklir dan rudal Korea Utara dan AS menjanjikan sanksi yang lebih ringan pada Korea Utara.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Uji Coba Senjata Meningkat, AS-Korsel Siaga Hadapi Korut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular