BPPT Bangun 5 Stasiun Charging Mobil Listrik di DKI-Bandung

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) membangun 5 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), dalam rangka mendorong berkembangnya ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).
Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan 5 SPKLU yang dibangun oleh BPPT berlokasi di Jl. Thamrin Jakarta, Puspitek Serpong, PT LEN Bandung, SPKLU Lenteng Agung, dan SPKLU MT Haryono. Pegoperasiannya dikerjasamakan dengan PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), dan PT LEN.
Selain melalui pembangunan SPKLU, upaya BPPT dalam mendukung KBLBB adalah dengan mengembangkan perangkat lunak Charging Station Management Station (CSMS) untuk pengoperasian Charging Station SONIK dan akan dikolaborasikan dengan aplikasi operator stasiun pengisian daya kendaraan listrik (charging station/ SPKLU).
Selanjutnya, BPPT mengembangkan AC Fast Charging Station dan Home Charging dengan TKDN. Menurutnya saat ini sedang dalam proses hilirisasi untuk produksi uji coba (trial production).
"BPPT melakukan alih teknologi dengan mengembangkan fast charging station Electric Vehicle (EV) roda 2, roda 4, serta CSMS untuk operator dan aplikasi mobile user," ungkapnya dalam peluncuran "SPKLU BPPT-Pertamina", Kamis (05/08/2021).
Lebih lanjut dia mengatakan, BPPT juga melakukan kajian tekno ekonomi, juga model bisnis dalam mengkomersialisasikan model bisnis SPKLU serta CSMS.
"BPPT melakukan kajian tekno ekonomi dan model bisnis komersialisasi SPKLU dan CSMS," lanjutnya.
Dalam acara yang sama, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengatakan di dalam Grand Strategi Energi Nasional, kendaraan listrik sendiri ditargetkan mencapai 2 juta mobil listrik dan 13 juta motor listrik pada 2030.
"Sementara untuk target pembangunan SPKLU sebanyak 25.000 unit di tahun 2030," ujarnya.
Seiring dengan meningkatnya penggunaan kendaraan listrik, maka sumber listriknya pun juga akan disediakan dari energi yang semakin bersih. Pada 2030 ditargetkan akan ada 38 Giga Watt (GW) pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT).
"Kami menargetkan kapasitas pembangkit EBT mencapai 38 Giga Watt di tahun 2030," tuturnya.
[Gambas:Video CNBC]
Industri Mobil Listrik RI, Jangan Lupakan Isu Limbah Baterai!
(wia)