
Larang Bimbel Cari Cuan, Strategi Xi Jinping Atasi Resesi Sex

Jakarta, CNBC Indonesia - China melarang bimbingan belajar (bimbel) dan les privat yang mengajarkan pelajaran sekolah untuk mencari keuntungan (profit). Aturan ini bertujuan untuk mengurangi tekanan keuangan keluarga yang disebut berkontribusi terhadap tingkat kelahiran yang rendah.
Dalam dokumen yang tersebar luas pada akhir pekan lalu ini disebutkan semua bimbel dan les privat yang mengajarkan kurikulum sekolah akan terdaftar sebagai organisasi non-profit dan pemerintah tidak akan menerbitkan izin baru untuk sektor ini. Lisensi akan diterbitkan oleh Dewan Nasional atau kabinet China.
Perusahaan penyedia les online juga akan diawasi dengan lebih ketat. Les privat dan bimbel pelajaran sekolah dilarang selama akhir pekan, hari libur nasional dan liburan sekolah, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (27/7/2021).
Aturan lainnya, bimbel dan les private berbasis kurikulum sekolah akan dilarang mengumpulkan uang melalui pendaftaran atau kegiatan pengumpulan modal seperti listing di bursa saham (IPO). Perusahaan terdaftar juga bakal dilarang berinvestasi di lembag semacam ini.
Kantor berita Xinhua juga melaporkan investor asing dilarang berinvestasi pada sektor les privat dan bimbel yang menawarkan kurikulum sekolah.
Berdasarkan data Chinese Society of Education pada 2016, lebih dari 75% siswa berusia 6-18 tahun di China mengikuti bimbel dan les privat setelah sekolah dan diprediksi presentase ini telah meningkat pada tahun-tahun berikutnya.
Tekanan agar anak berhasil dalam masyarakat yang semakin kompetitif membuat hal ini dilakukan. Semua itu telah meningkatkan beban keuangan keluarga dan membuat orang tua di China enggan untuk memiliki anak lebih dari satu.
Langkah ini diprediksi akan menghancurkan industri les privat China yang bernilai US$120 miliar. Hal ini juga telah memicu aksi jual saham besar-besaran perusahaan les privat China yang tercatat di bursa saham Hong Kong dan Amerika Serikat (AS).
"Aturan ini lebih keras dari ekspektasi pasar, dan kami memperkirakan dampak material [yang lebih besar] pada bisnis masa depan sektor ini dan kegiatan pasar modal," tulis China International Capital Corp.
(roy/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wow Wow Wow, Xi Jinping Bolehkan Pasangan China Punya 3 Anak
