Internasional

Studi China: Antibodi Sinovac Memudar 6 Bulan, Butuh Booster

sef, CNBC Indonesia
27 July 2021 06:20
A worker inspects vials of SARS CoV-2 Vaccine for COVID-19 produced by SinoVac at its factory in Beijing on Thursday, Sept. 24, 2020. A Chinese health official said Friday, Sept. 25, 2020, that the country's annual production capacity for coronavirus vaccines will top 1 billion doses next year, following an aggressive government support program for construction of new factories. (AP Photo/Ng Han Guan)
Foto: AP/Ng Han Guan

Jakarta, CNBC Indonesia - Antibodi yang dihasilkan vaksin corona (Covid-19) Sinovac memudar dalam enam bulan. Penelitian baru di China menunjukkan bagaimana antibodi yang dipicu vaksin Covid-19 Sinovac menurun di bawah ambang batas utama.

Hal ini terungkap dalam sebuah makalah yang diterbitkan Minggu (25/7/2021). Karenanya, dosis ketiga alias booster diperlukan untuk meningkatkan atibodi yang dihasilkan.

"Untuk peserta yang sudah menerima dua dosis, dengan rentang dua sampai empat minggu, hanya 16,9% dan 35,2% yang memiliki tingkat antibodi di atas ambang batas enam bulan setelah dosis kedua," tulis makalah itu dikutip Reuters Selasa (27/7/2021).

Studi dilakukan dengan mengambil sampel darah orang dewasa berusia 18 hingga 59 tahun. Data penurunan ini didasarkan pada dua kelompok yang terlibat penelitian, masing-masing terdiri dari 50 peserta.

Peneliti juga memberi dosis ketiga Sinovac pada 540 peserta. Ketika peserta diberi booster, sekitar enam bulan dari suntikan kedua, tingkat antibodi meningkat sekitar tiga hingga lima kali lipat.




(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Antre Panjang! Warga Singapura Ramai Berebut Vaksin Sinovac

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular