
Sejarah Transportasi DKI, Dari Kuno Jadi Secanggih Singapura

11.MRT
Proyek infrastruktur MRT ini sebenarnya sudah digagas sejak Orde Baru yakni tahun 1985. Ada lebih dari 25 studi subjek umum dan khusus yang telah dilakukan terkait dengan kemungkinan sistem MRT di Jakarta
Pembangunan MRT dilanjutkan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang kini menjabat sebagai presiden. Jokowi saat itu menyebut proyek MRT masuk sebagai salah satu prioritas dalam anggaran Jakarta tahun 2013.
12. LRT
LRT Jakarta kini telah beroperasi dan memiliki jalur sepanjang 5,8 km yang melayani enam stasiun. Pembangunan sistem LRT dimulai pada bulan Juni 2016 dan beroperasi penuh tanggal 1 Desember 2019.
Jalur LRT menghubungkan Stasiun Pegangsaan Dua di daerah Kelapa Gading dengan Stasiun Velodrome di Pulo Gadung. Jalur LRT ini sepenuhnya berbentuk layang yang melayani enam stasiun. Stasiun Pegangsaan Dua selain menjadi terminus jalur ini, juga menjadi depo penyimpanan rangkaian LRV.
Selain itu akan ada LRT Jabodebek kini dalam tahap pembangunan dan akan melayani 3 lintasan. Rencananya LRT Jabodebek akan beroperasi pada 2022. Pertama, lintas pelayanan rute Cawang-Cibubur sepanjang 14,8 kilometer. Kedua, lintas pelayanan rute Cawang-Dukuh Atas sepanjang 11 kilometer. Ketiga, lintas pelayanan rute Cawang-Bekasi Timur sepanjang 18,4 kilometer.
13. KRL CommuterLine
Layanan ini dahulu dioperasikan dengan nama KRL Jabotabek sejak era 1970-an hingga pemekaran Kota Depok pada 1999 dengan nama alternatif KRL Jabodetabek. KRL dahulu dihadirkan di Hindia Belanda sejak 1925 untuk memperingati 50 tahun Staatsspoorwegen beroperasi di Jawa. Semenjak 1960-an, transportasi listrik di Jakarta berada pada titik nadirnya karena dicap sebagai penyebab kemacetan sehingga Trem Batavia ditutup dan KRL dibatasi.
KRL penggunaannya kian berkembang dan diperbarui, kemudian pada 2017, PT KAI Commuter Jabodetabek berganti nama menjadi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI). Pada awal perkenalan pola loop line di 2011, Commuter Line Jabodetabek memiliki 6 jalur dan 8 relasi. Saat ini jumlah tersebut bertambah menjadi 6 jalur dan 13 relasi yang melayani seluruh wilayah Jabodetabek dan Lebak.
Untuk memiliki sistem transportasi secanggih Singapura, baik MRT, LRT, Commuter dan TransJakarta akan terintegrasi. Integrasi ini akan dilakukan oleh JakLingko yang dimulai Agustus mendatang. Kartu Transportasi JakLingko pada fase pertama atau Clearing Central House System (CCHS) akan menghubungkan masing-masing operator transportasi dalam satu platform pengelolaan pembayaran tiket terpadu.
"Layanan ini akan memberikan rekomendasi dan estimasi perjalanan bagi pengguna transportasi umum melalui Aplikasi JakLingko, jadi semuanya akan lebih mudah dan terintegrasi," kata Sekretaris Perusahaan JakLingko Ahmad Rizalmi kepada CNBC Indonesia.
Tidak berhenti di sana, kesatuan sistem ini kemudian didukung Mobile App (Aplikasi JakLingko). Sistem pembayaran cashless baik kartu maupun aplikasi ini nantinya bisa digunakan di MikroTrans, Transjakarta, MRT, LRT, Commuter Line dan railink.
"Tujuan utama dari adanya integrasi ini adalah orang yang menggunakan kendaraan pribadi mulai mengalihkan kebiasaanya menggunakan transportasi umum. Dengan begitu kemacetan diharapkan bisa berkurang, serta udara juga bisa menjadi lebih baik karena jumlah kendaraan di jalan berkurang," ujarnya.
Tidak berhenti sampai ke integrasi transportasi, nantinya Jakarta akan memiliki transportasi umum yang terintegrasi secara sistem. Hal ini akan dilakukan di fase kedua yakni pada Maret 2022 melalui penerapan Mobility as a Service (MaaS). Fase ini akan memberikan journey bagi pengguna transportasi umum dengan kemudahan dan berbagai keseruan didalam penggunaan Aplikasi JakLingko.
Jadi nanti Lewat Aplikasi JakLingko akan diperluas integrasi nya dengan moda transportasi lain seperti Ojek online, Taxi online, Tourism (pariwisata), spot kuliner, dengan berbagai diskon yang menarik. Serta bisa juga digunakan untuk bayar listrik, pulsa, PAM, BPJS, dll.
Kemudian di fase ke-3, Melalui PT JakLingko Indonesia akan menerapkan Account Based Ticketing (ABT). Pada Fase ini nanti pengguna transportasi umum akan lebih dipermudah melalui aplikasi JakLingko dengan pemesanan tiket berlangganan mingguan atau bulanan. Kemudian dengan teknologi cerdas faser-3 ini dapat membaca profile seorang penumpang sehingga tarif nya juga diperlakukan khusus. Misalnya tarif untuk Lansia, Pelajar, dll (14 golongan) akan berbeda dengan penumpang lainnya sehingga diharapkan lebih praktis tanpa perlu mendaftar ulang setiap tahunnya.
(dob/dob)[Gambas:Video CNBC]