2021, Awalnya Gilang-gemilang Kini Jadi Menantang...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
23 July 2021 11:15
Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan ruangan darurat Covid di RSUD Koja, Jakarta, (24/6/2021). Ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Covid-19 terus ditambahkan agar dapat menerima parsien Covid-19. Dilokasi banyak warga berdatangan dengan mobil ambulans dan mobil pribadi dengan gejala ringan.  (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan ruangan darurat Covid di RSUD Koja, Jakarta, (24/6/2021). Ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Covid-19 terus ditambahkan agar dapat menerima parsien Covid-19. Dilokasi banyak warga berdatangan dengan mobil ambulans dan mobil pribadi dengan gejala ringan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Awalnya, 2021 digadang-gadang sebagai tahun kebangkitan yang gilang-gemilang. Maklum, 2020 sudah sangat berat karena pandemi virus corona membuat dunia terpaksa 'digembok'.

Pada akhir 2020, harapan itu datang. Vaksin anti-virus corona sudah tersedia. Vaksin, jika manjur, akan membentuk kekebalan tubuh untuk melawan virus yang awalnya mewabah di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tersebut.

Namun kemudian tragedi datang lagi, kali ini dari India. Virus corona bermutasi di Negeri Bollywood sehingga melahirkan varian delta yang lebih menular dari sebelumnya.

"Kita mengharapkan 2021 adalah tahun pemulihan. Namun kemudian dihadapkan pada tantangan varian delta yang tingkat penularannya 50% lebih tinggi dibandingkan varian alpha," tegas Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan.

Jadi meski sudah ada vaksin, yang diharapkan menjadi game-changer, peta permainan berubah dengan kehadiran varian delta. Bermula dari India, virus corona varian delta kini menyebar ke setidaknya 111 negara, termasuk Indonesia.

Ini membuat pandemi yang awalnya sempat terkendali kini 'menggila' lagi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, jumlah pasien positif corona di seluruh negara per 22 Juli 2021 adalah 191.773.590 orang. Bertambah 512.231 orang dari hari sebelumnya, penambahan kasus harian tertinggi sejak 18 Juli.

Dalam 14 hari terakhir, pasien positif corona bertambah 494.376 orang per hari. Jauh lebih tinggi ketimbang rerata 14 hari sebelumnya yakni 399.303 orang saban harinya.

corona

"Peningkatan infeksi yang terkait dengan varia delta menyebabkan kenaikan kasus yang substansial. Ini menyebabkan tekanan terhadap sistem pelayanan kesehatan, terutama di negara dengan tingkat vaksinasi rendah, menjadi sangat berat," sebut laporan WHO.

Kini penyebaran virus corona varian delta di India mulai melambat, di mana kasus kasus harian stabil di kisaran 30.000-40.000 per hari selama dua pekan terakhir. Namun di negara-negara lain seperti Indonesia, Iran, Rusia, Inggris, hingga Amerika Serikat (AS), virus corona varian delta sedang ganas-ganasnya.

"Di Asia Tenggara, peningkatan tertinggi terjadi di Indonesia di mana virus corona varian delta menjadi 'tersangka' utama. Sejak awal Juni, terlihat terjadi lonjakan kasus yang tajam. Lebih dari 90% sampel yang diuji setelah pertengahan Juni terkonfirmasi mengandung genome varian delta," tulis Amitabh Sinha, Editor dan Kolumnis The Indian Express.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular