
2021, Awalnya Gilang-gemilang Kini Jadi Menantang...

PPKM (Darurat, Level 4, apapun namanya) bertujuan mulia yaitu menyelamatkan nyawa jutaan rakyat Indonesia. Sebab kalau aktivitas dan mobilitas publik tidak dikurangi, maka risiko tertular virus corona akan semakin tinggi. Apalagi sekarang sudah muncul virus corona varian delta yang lebih menular.
Namun aktivitas dan mobilitas masyarakat yang terbatas menimbulkan dampak yang teramat berat. 'Roda' ekonomi bergerak sangat lambat. Ini yang membuat BI terpaksa menurunkan 'ramalan' pertumbuhan ekonomi.
"Pada triwulan III 2021, pertumbuhan ekonomi diprakirakan akan lebih rendah sehubungan dengan kebijakan pembatasan mobilitas yang harus ditempuh oleh pemerintah untuk mengatasi peningkatan penyebaran varian delta Covid-19. Penurunan pertumbuhan terutama terjadi pada konsumsi rumah tangga karena terbatasnya mobilitas, di tengah peningkatan stimulus bantuan sosial oleh pemerintah, dan tetap kuatnya kinerja ekspor," lanjut Perry.
BI tidak sendiri, sejumlah insitusi juga merevisi ke bawah perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Moody's Analytics, misalnya, memotong proyeksi pertumbuhan ekonomi Tanah Air dari 6,1% menjadi 4,5%.
"Memasuki kuartal III, belum jelas bagaimana lonjakan kasus Covid-19 akan mempengaruhi kinerja ekonomi. Namun kami memperkirakan Indonesia akan mengalami pukulan keras. Ini membuat proyeksi pertumbuhan ekonomi yang sudah direvisi menjadi 4,5% pun menjadi sangat berisiko.
"Di Indonesia, konsumsi rumah tangga adalah penyumbang terbesar dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB). Oleh karena itu, perbaikan disisi ekspor tidak akan banyak membantu secara agregat," papar Katrina Ell, Ekonom Moody's Analytics, dalam risetnya.
![]() |
Halaman Selanjutnya --> Semua Karena Varian Delta
(aji/aji)
