Jakarta, CNBC Indonesia - Mulai 3 Juli 2021, pemerintah menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa-Bali. Langkah ini ditempuh untuk menurunkan laju penularan virus corona.
Virus SARS CoV-2 yang menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019/Covid-19 memang menyebar semakin cepat. Per 9 Juli 2021, jumlah pasien positif corona mencapai 2.455.912 orang. Bertambah 38.124 orang dari hari sebelumnya.
Selama seminggu pelaksanaan PPKM Darurat, total pasien baru bertambah 226.974 orang dengan rata-rata 32.425 orang per hari. Jauh lebih tinggi ketimbang sepekan sebelumnya dengan total tambahan pasien 174.943 orang dengan rerata 21.868 orang saban harinya.
Jawa dan Bali adalah penyumbang terbesar kasus positif nasional. Pada 8 Juli 2021, seluruh provinsi di Pulau Jawa menyumbang 29.456 pasien baru atau 76,73% dari kasus nasional. Plus Bali menyumbang 577 kasus baru.
Dengan demikian, total tambahan pasien baru di Jawa-Bali adalah 30.033 orang atau 78,23% dari kenaikan kasus secara nasional.
Oleh karena itu Jawa (dan Bali) adalah kunci. Tanpa mengecilkan daerah-daerah lain mengendalikan kasus corona di Jawa-Bali akan membuat kasus secara nasional lebih landai. Muka Indonesia di mata dunia bisa terselamatkan.
Halaman Selanjutnya --> Warga Jakarta Belum #dirumahaja
Tujuan dari PPKM Darurat adalah membatasi mobilitas masyarakat. Jika warga terus 'bergentayangan' di luar rumah, maka virus corona (apalagi sekarang sudah hadir varian delta uang lebih mudah menular) bakal menyebar dengan cepat dan luas. Rantai penularan tidak akan terputus sehingga Indonesia bakal lama terbebas dari jerat pandemi.
Sejauh ini, bagaimana perkembangan mobilitas masyarakat? Apakah warga putuh dengan #dirumahaja?
Pemerintah punya target mobilitas warga turun ke 50% dari hari-hari normal sebelum pandemi. Apple punya data untuk mengukur mobilitas warga yang diberi nama Apple Mobility Index. Di Indonesia, ada dua kota besar yang diukur yaitu Jakarta dan Denpasar.
Per 7 Juli 2021, indeks mobilitas penduduk dengan mengemudi di Jakarta masih 62,2, belum mencapai target. Namun di Denpasar jauh lebih baik, karena penurunan indeks mobilitas dengan mengemudi sudah di bawah 20.
Apple juga mengukur mobilitas warga yang berjalan kaki. Ceritanya sama, di Jakarta mobilitas belum berkurang drastis tetapi tidak di Denpasar.
PPKM Darurat bertujuan mulia, yaitu untuk menyelamatkan nyawa jutaan rakyat Indonesia. Memang ada harga yang harus dibayar yaitu ekonomi yang 'mati suri'.
Namun selama pandemi belum berakhir, mustahil untuk menggerakkan ekonomi seperti dulu lagi karena aktivitas masyarakat terus dibatasi. Oleh karena itu, kunci untuk menumbuhkan ekonomi adalah dengan mengakhiri pandemi. Ketika pandemi selesai, percayalah ekonomi akan ngebut dengan sendirinya.
So, kita memang mesti bersabar untuk sementara. Mari #dirumahaja...
TIM RISET CNBC INDONESIA