Bocoran dari Pengembang, Diskon PPN 100% Sampai Akhir Tahun!

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
09 July 2021 17:15
Awal Desember 2017, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat capaian Program Satu Juta Rumah sebanyak 765.120 unit rumah, didominasi oleh pembangunan rumah bagi  masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebesar 70 persen, atau sebanyak 619.868 unit, sementara rumah non-MBR yang terbangun sebesar 30 persen, sebanyak 145.252 unit.
Program Satu Juta Rumah yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo, sekitar 20 persen merupakan rumah yang dibangun oleh Kementerian PUPR berupa rusunawa, rumah khusus, rumah swadaya maupun bantuan stimulan prasarana dan utilitas (PSU), 30 persen lainnya dibangun oleh pengembang perumahan subsidi yang mendapatkan fasilitas KPR FLPP, subsisdi selisih bunga dan bantuan uang muka. Selebihnya dipenuhi melalui pembangunan rumah non subsidi oleh pengembang.
Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Junaidi Abdillah mengungkapkan, rumah tapak masih digemari kelas menengah ke bawah.
Kontribusi serapan properti oleh masyarakat menengah ke bawah terhadap total penjualan properti mencapai 70%.
Serapan sebesar 200.000 unit ini, akan terus meningkat pada tahun 2018 menjadi 250.000 unit.
Foto: Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Sektor properti mengalami geliat setelah pemerintah memberikan relaksasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk rumah anyar dari Maret hingga Agustus 2021. Skemanya PPN rumah baru hingga harga Rp 2 miliar ditanggung 100% oleh pemerintah. Kabar terbaru dari pengembang, bakal ada perpanjangan sampai akhir tahun ini.

"Katanya mau diperpanjang sampai Desember nah kita tunggu PMK-nya (Peraturan Menteri Keuangan)," kata Ketua Umum Realestat Indonesia (REI) Totok Lusida kepada CNBC Indonesia, Jumat (9/7/21).

Sejak kebijakan ini berlaku, angka penjualan rumah baru naik signifikan. Artinya, daya beli masyarakat menengah tetap ada di tengah pandemi. Apalagi, kebutuhan rumah makin kuat dengan adanya sistem bekerja dari rumah (WFH). Namun, dalam 1,5 bulan terakhir stok rumah kian menipis sehingga permintaan tidak banyak yang tertampung.

"Maret, April, Mei kita naik penjualan secara average total 15% dibanding 3 bulan sebelumnya Desember, Januari, Februari. Dampaknya sangat berpengaruh, tapi setelah itu Juni, Juli sepi karena realisasi Agustus rumah stoknya sudah abis kita," sebut Totok.

Tingginya minat membeli rumah juga diamini oleh broker properti di lapangan. Broker Ray White Galih Purnama masyarakat dimanjakan dengan diskon 100% Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk rumah di bawah Rp 2 miliar dan diskon 50% untuk rumah yang memiliki banderol Rp 2 hingga Rp 5 miliar.

"Diskon PPN sangat membantu, beberapa klien saya cukup terbantu, misal contoh gampangnya aja rumah Rp 1 miliar 10%nya Rp 100 juta, itu bisa buat yang lain kan," jelasnya.

Adapun Kebijakan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 21/PMK.010/2021 tentang Pajak Pertambahan Nilai atas Penyerahan Rumah Tapak dan Unit Hunian Rumah Susun yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2021.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Insentif Properti Gokil! Selain Bebas DP, PPN 10% Digratiskan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular