
Fakta Terbaru WB: Ekonomi RI Tak Meroket, Tapi Turun Kelas

Lepas dari skenario tersebut, kondisi hari ini Indonesia harus kembali turun kelas ke level terendah dari negara dengan pendapatan menengah bawah. Hal ini memang tidak lepas dari pandemi covid-19 yang melanda tanah air sejak tahun lalu.
Demikianlah dirilis Bank Dunia seperti yang dikutip CNBC Indonesia berdasarkan laporan Bank Dunia, Kamis (8/7/2021).
Tahun lalu Indonesia memang berada di level atas untuk negara berpendapatan menengah dengan Gross Nasional Income (GNI) atau pendapatan nasional bruto sebesar US$ 4.050 per kapita.
Sementara tahun ini GNI Indonesia hanya sebesar US$ 3.979 per kapita. Seiring dengan resesi ekonomi yang terjadi sepanjang 2020.
Indonesia kini sejajar dengan beberapa negara seperti Belize, Iran dan Samoa. Sedangkan Mauritius, Panama, Romania turun dari yang tadinya pendapatan atas menjadi menengah.
Bila melihat tetangga di Asia Tenggara, banyak negara alami posisi yang sama dengan Indonesia. Misalnya Timor Leste, Myanmar, Kamboja dan Papua Nugini dengan GNI di bawah US$ 1.800 per kapita. Kemudian ada Filipina, dan Vietnam yang masing-masing US$ 3.400 dan US$ 2.700 per kapita.
Pada kelas menengah atas yang artinya lebih tinggi dari Indonesia adalah Malaysia US$ 10.600 per kapita dan Thailand US$ 7.100.
Sementara Singapura tercatat sebagai negara berpendapatan tinggi dengan GNI US$ 54.900 per kapita.
Bank Dunia memang telah mengubah klasifikasi GNI untuk menentukan peringkat tiap negara. Klasifikasi berubah karena di setiap negara, faktor-faktor seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar, dan pertumbuhan penduduk mempengaruhi GNI per kapita.
Di 2019, klasifikasi GNI per kapita untuk negara Low Income di level US$ 1.035, Lower Middle Income di level US$ 1.035- US$ 4,045, Upper Middle Income di level US$ 4.046 - US$ 12.535, dan High Income di level lebih dari US$ 12.535.
(mij/mij)[Gambas:Video CNBC]