Sri Mulyani Bongkar 4 Jurus Agar Ekonomi Kembali Ngebut

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
03 March 2021 17:50
Menteri Keuangan Sri mulyani Memberikan Keterangan Pers mengenai APBN KITA (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers mengenai APBN KiTa (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada empat faktor yang menentukan perekonomian Indonesia pada 2021. Apakah bisa mencapai target di kisaran 4,5%-5,3% atau tidak hingga akhir tahun nanti.

Pertama adalah program vaksinasi dan protokol kesehatan yang harus tetap dilakukan oleh masyarakat. Ini adalah poin terpenting dan paling utama untuk menentukan arah perekonomian Indonesia ke depan.

Oleh karenanya, pemerintah pun menyiapkan anggaran cukup besar untuk melakukan testing, tracing dan treatment serta untuk vaksinasi dalam program pemulihan ekonomi.

"Indonesia termasuk sedikit negara yang memulai vaksinasi dan menyiapkan program ini. Kita berharap momentum tetap terjaga," ujarnya dalam webinar Kementerian Perhubungan, Rabu (3/3/2021).

Faktor kedua yang mempengaruhi perekonomian 2021 adalah bagaimana Pemerintah menggunakan APBN secara efektif. Penggunaan APBN dalam membantu masyarakat sehingga konsumsi bisa kembali tumbuh.

"APBN masih menjadi instrumen kebijakan yang sangat menentukan untuk berlanjutnya pemulihan ekonomi nasional," kata dia.

Faktor ketiga adalah bagaimana UU Cipta Kerja dan program-program reformasi struktural akan dilakukan untuk memperbaiki perekonomian. Sebab, jika UU Ciptaker diimplementasikan maka momentum untuk memperbaiki iklim investasi juga ikan ikut berjalan.

"Berbagai peraturan perundang-undangan yang tujuannya adalah melakukan simplifikasi debirokratisasi dan mempermudah kelancaran izin berusaha diharapkan memberikan momentum positif bagi dunia usaha pada saat mereka merancang pemulihannya," jelasnya.

Faktor keempat adalah Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF) bernama Indonesia Investment Authority (INA). Dengan dibentuknya INA diharapkan bisa meningkatkan daya tarik Indonesia dan juga memberikan pilihan kepada investor untuk berinvestasi melalui berbagai jalur.

"Investor bisa berinvestasi melalui mereka membeli saham, membeli surat berharga negara mereka melakukan investasi seperti PMA dan PMDN melalui BKPM. Dan mereka juga bisa melakukan kolaborasi bersama-sama dengan partner lokal," tegasnya.

Diharapkan keempat langkah ini bisa dilaksanakan dengan baik sehingga perekonomian Indonesia bisa kembali pulih. Terutama konsumsi masyarakat kelas menengah atas yang memang saat ini mulai terlihat terutama karena adanya program vaksinasi.

"Dengan berbagai hal ini kita memasuki 2021 dengan harapan dan optimisme namun juga dengan kewaspadaan. Program vaksinasi yang berjalan dijalankan pemerintah diharapkan menciptakan confident terutama kelompok masyarakat sehingga mereka memulai lagi aktivitas secara normal termasuk kegiatan konsumsi terutama menengah atas," tegasnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harapan Sri Mulyani: PDB Kuartal IV-2020 Dekati 0%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular