Internasional

Laut Hitam Panas! Rusia Tembak Langsung, NATO Latihan Perang

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
02 July 2021 09:30
Foto selebaran yang dirilis pada hari Rabu, 14 April 2021 oleh Layanan Pers Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan, Sebuah kapal angkatan laut Rusia terlihat selama latihan angkatan laut di Laut Hitam. Rusia bersikeras bahwa mereka memiliki hak untuk menutup wilayah Laut Hitam untuk kapal angkatan laut asing dan menolak kritik Ukraina dan Barat atas tindakan tersebut. (Russian Defense Ministry Press Service via AP)
Foto: AP/

Jakarta, CNBC IndonesiaLaut Hitam makin memanas. Rusia melakukan tembakan langsung di laut tersebut saat latihan militer Kamis (1/7/2021).

Armada Laut Hitam Rusia mengatakan dua kapal pendarat besar telah melakukan latihan menembak sasaran laut dan udara. Ini dilakukan setelah dua hari sebelumnya Rusia dikabarkan melakukan uji coba roket jarak jauh.

Latihan tembakan langsung itu memanaskan situasi yang tengah memburuk dengan NATO di laut tersebut. Rusia, kemarin juga mengatakan, melacak kapal militer Italia yang masuk ke wilayah Laut Hitam miliknya, setelah bersitegang dengan kapal perang Inggris dan Jerman pekan lalu.

Sementara itu, di laut yang sama, NATO dipimpin Ukraina dan Amerika Serikat (AS) mengadakan latihan militer yang melibatkan lebih dari 30 negara. Ini dilakukan sejak Senin meski ada protes keras dari Rusia.

Latihan yang dinamakan Sea Breeze 2021, akan dilakukan dua minggu ke depan. Melibatkan sekitar 5.000 personel militer dari NATO dan sekutu lainnya, serta sekitar 30 kapal dan 40 pesawat.

Ukraina mengatakan tujuan utamanya latihan militer ini adalah untuk mendapatkan pengalaman terkait cara menjaga perdamaian dan keamanan multinasional. Ukraina sendiri bermasalah dengan Rusia karena Krimea.

Latihan dilakukan di tengah ketegangan Barat dan Ukraina dengan Rusia soal Krimea. Rusia disebut mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014.

Negeri Presiden Vladimir Putin itu mengklaim perairan di sekitar semenanjung itu sebagai bagian dari wilayahnya, termasuk Selat Kerch di ujung timur Krimea. Pada tahun 2018, pasukan Rusia sempat naik dan mengambil alih tiga kapal angkatan laut Ukraina saat mereka menuju Selat Kerch.

Sebagian besar negara tidak mengakui pengambilalihan tersebut dan mendukung klaim Ukraina atas perairan tersebut. Ukraina meminta dukungan NATO.

Pekan lalu Rusia mengklaim telah melepaskan tembakan peringatan dan menjatuhkan bom di jalur pelayaran kapal perang Inggris, HMS Defender, di periaran yang sama. Negeri Ratu Elizabeth disebut Rusia melakukan aksi provokasi yang mengganggu kedaulatan.

Inggris sendiri menolak laporan Rusia tentang insiden itu dengan mengatakan pihaknya yakin setiap tembakan yang ditembakkan adalah "latihan meriam" yang telah diumumkan sebelumnya dan tidak ada bom yang dijatuhkan. London menambahkan bahwa keberadaan kapal perangnya di sana adalah atas permintaan Ukraina.

Melansir Live Science sebenarnya ketegangan Rusia dan Ukraina soal Krimea sudah berlangsung ribuan tahun. Sejak tahun 1954, Krimea memang menjadi wilayah Ukraina karena 'diberikan'pemimpin Uni Soviet kala itu, Nikita Khruschev.

Secara politik, wilayah ini dekat dengan Ukraina. Namun secara ikatan budaya, ia dekat dengan Rusia.

Krimea kaya sumber pangan. Dari data pemerintah, lebih dari 50% ekonomi Krimea dikhususkan untuk industri pangan dan distribusi.

Krimea juga tujuan wisata populer. Ia juga jadi landscape jaringan pipa gas alam Rusia ke wilayah Eropa yang ada di lanskap Ukraina.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Fakta-fakta Jet Rusia Tembak Bom ke Kapal Perang Inggris

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular