
Jreng! AS Pertimbangkan Lagi Aturan Wajib Pakai Masker

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) disebut kembali memperimbangkan mewajibkan masker ke warganya. Ini terkait mewabahnya corona varian Delta, yang pertama kali ditemukan di India.
Mengutip CNN International, varian itu telah ditemukan di setiap negara bagian AS. Ini memicu kekhawatiran para ahli kesehatan.
"Varian ini bisa menjadi jenis dominan di AS," kata pejabat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS yang dikutip media tersebut, Rabu (30/6/2021).
Keinginan kembali memakai masker juga disertai alasan masih banyaknya warga AS yang belum divaksin sepenuhnya. Ini, diyakini bisa membuat gelombang baru infeksi Covid-19 muncul di musim gugur nanti.
"Panduan masker sukarela yang baru diperlukan sampai pejabat kesehatan dapat lebih memahami bagaimana dan kepada siapa varian Delta menyebar," kata Departemen Kesehatan Masyarakat AS.
AS sudah mengizinkan warga melepas masker sejak Mei lalu. Namun ada beberapa syarat termasuk warga harus divaksinasi lengkap.
AS sendiri menggunakan vaksin Pfizer/BionTech, Moderna dan Johnson & Johnson. Pfizer disebut efektif 88% melawan varian delta, dua minggu setelah dosis kedua.
Moderna juga disebut dalam eksperimen laboratorium terbaru mampu bekerja melawan varian baru seperti Delta. Peneliti menggunakan sampel serum dari delapan peserta yang diambil seminggu setelah mereka menerima dosis vaksin kedua.
Kemarin, AS mencatat 390.671 kasus baru Covid-19 dengan 249 kematian. Ada 11.452.850 kasus aktif di Negeri Joe Biden.
Secara total kasus sejak corona mewabah di dunia, AS masih menjadi negara dengan kasus terbanyak. Ada 34 juta kasus dengan 620 ribu kematian.
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak semua orang yang telah divaksin penuh corona tetap memakai masker. Bukan hanya itu, WHO meminta jarak sosial dan sejumlah protokol kesehatan lain terkait pencegahan virus corona (Covid-19) tetap dilakukan.
"Orang tidak bisa merasa aman hanya karena mereka disuntik dua dosis (vaksin). Mereka masih perlu melindungi diri mereka sendiri," kata Asisten Direktur Jenderal WHO untuk Akses ke Obat-Obatan dan produk kesehatan, Dr. Mariangela Simao dikutip CNBC Internasional, Sabtu (26/6/2021).
"Vaksin saja tidak akan menghentikan penularan komunitas,"
"Masyarakat perlu terus menggunakan masker secara konsisten, berada di ruang yang berventilasi, kebersihan tangan ... jarak fisik, hindari berkerumun. Ini masih menjadi sangat penting, bahkan jika Anda divaksinasi ketika Anda memiliki transmisi komunitas yang sedang berlangsung."
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Sudah Boleh Lepas Masker, Ini Aturan Sektor Transportasi
