Internasional

Laut Hitam Panas, Jet Tempur Rusia Usir Kapal Perang Belanda

sef, CNBC Indonesia
30 June 2021 10:05
Foto selebaran yang dirilis pada hari Rabu, 14 April 2021 oleh Layanan Pers Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan, Sebuah kapal angkatan laut Rusia terlihat selama latihan angkatan laut di Laut Hitam. Rusia bersikeras bahwa mereka memiliki hak untuk menutup wilayah Laut Hitam untuk kapal angkatan laut asing dan menolak kritik Ukraina dan Barat atas tindakan tersebut. (Russian Defense Ministry Press Service via AP)
Foto: AP/

Jakarta, CNBC IndonesiaLaut Hitam makin panas. Belanda menuduh jet tempur Rusia berperilaku agresif ke kapal perang negara itu di laut tersebut.

Dalam pernyataannya Selasa (29/6/2021), Kementerian Pertahanan Belanda memaparkan kejadian tersebut berlangsung Kamis lalu. Kapal fregat HNMLS Evertsen, 'diganggu' berulang kali selama lima jam di tenggara Krimea, yang diklaim Rusia.

"Jet Rusia, terbang sangat rendah dan dekat, melakukan serangan tipuan," kata lembaga negara itu, dikutip AFP.

"Jet tempur itu dipersenjatai dengan bom dan rudal... Setelah berjam-jam intimidasi, gangguan juga terjadi pada peralatan elektronik Eversten."

Menteri Pertahanan Belanda Ank Bijleveld-Schouten mengatakan tindakan Rusia itu tidak bertanggung jawab. Belanda, kata dia, akan berbicara kepada Rusia tentang hal ini.

"Evertsen memiliki hak untuk berlayar di sana. Tidak ada pembenaran apa pun untuk tindakan agresif semacam ini, yang juga meningkatkan risiko kecelakaan yang tidak perlu," katanya.

Dalam sebuah pernyataan pekan lalu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Armada Laut Hitam mengerahkan jet tempur Su-30 dan pembom Su-24 untuk mencegah pelanggaran perbatasan di perairan teritori Rusia. Disebutkan bagaimana Eversten masuk ke arah Selat Kerch.

"Penerbangan pesawat Rusia dilakukan sesuai dengan aturan internasional untuk penggunaan wilayah udara," tambahnya, seraya menyebut kapal Belanda pergi setelah 'peringatan' Rusia dilakukan.

Rusia disebut mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014. Negeri Presiden Vladimir Putin itu mengklaim perairan di sekitar semenanjung itu sebagai bagian dari wilayahnya, termasuk Selat Kerch di ujung timur Krimea.

Sebagian besar negara tidak mengakui pengambilalihan tersebut dan mendukung klaim Ukraina atas perairan tersebut. Pada tahun 2018, pasukan Rusia sempat naik dan mengambil alih tiga kapal angkatan laut Ukraina saat mereka menuju Selat Kerch.

Sebelumnya ketegangan juga terjadi antara Rusia dan Inggris di laut yang sama. Jet tempur Rusia bahkan melemparkan tembakan peringatan dan bom ke arah kapal perang Inggris HMS Defender, yang disebut Kremlin memasuki wilayahnya.

Inggris membantah adanya tembakan peringatan seraya menegaskan Rusia hanya melakukan latihan tembak reguler. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson membela rute yang diambil oleh kapal perusak Angkatan Laut Kerajaan.

Sementara itu, Ukraina dan Amerika Serikat (AS) mulai Senin, meluncurkan latihan angkatan laut bersama di Laut Hitam. Ini untuk menunjukkan kerja sama Barat dengan Kiev.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Fakta-fakta Jet Rusia Tembak Bom ke Kapal Perang Inggris

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular