Internasional

Ini Nyata! Pisang Korut Rp 600 Ribu, Harga Kopi Rp 1 Juta

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
25 June 2021 15:52
In this Saturday, Sept. 5, 2020, photo provided by the North Korean government, North Korea leader Kim Jong Un visits a damaged area in the South Hamgyong province, North Korea, following a typhoon known as Maysak. Independent journalists were not given access to cover the event depicted in this image distributed by the North Korean government. The content of this image is as provided and cannot be independently verified. Korean language watermark on image as provided by source reads:
Foto: Kim Jong Un tinjau area terdampak topan (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong Un menyebut bahwa negaranya saat ini menghadapi ancaman terbaru. Ia menyebut bahwa ancaman terbaru ini datang dari persediaan pangan negara itu yang hancur akibat topan taifun tahun lalu.

Mengutip South China Morning Post, Kim Jong Un menyebut hal ini sebagai sesuatu yang sangat menguras energi Partai Komunis yang hingga saat ini belum dapat menuntaskan permasalahan ini.

"Kondisi pangan masyarakat sekarang sangatlah gawat mengingat sektor agrikultur gagal memenuhi produksi akibat kerusakan pasca taifun tahun lalu," ujarnya.

Sementara itu, dalam laporan kantor berita resmi KCNA,harga bahan makanan telah melonjak tajam di ibu kota negara itu, Pyongyang. Tercatat harga pisang per kilogram telah mencapai US$ 45 atau setara Rp 600 ribu.

Selain itu harga bahan pangan yang naik drastis adalah kopi yang dijual US$ 100 per bungkus atau setara Rp 1,4 juta. Selain itu ada teh hitam yang harganya menembus US$ 70 atau setara Rp 1 juta.

Menurut Korean Development Institute, Korut pada 2020 memproduksi 4,4 juta ton gandum. Angka ini turun dari 240 ribu ton dari tahun 2019. Lebih lanjut, lembaga itu menyebut 1,35 juta warga Korut terancam kelaparan hebat.

Tak hanya itu sebuah laporan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian PBB juga mengonfirmasi bahwa negara itu kekurangan 860 ribu ton bahan makanan.

Meskipun Korut belum melaporkan kasus Covid-19, Negara itu telah memberlakukan pembatasan ketat termasuk penutupan perbatasan dengan China. Diketahui Korut sangat bergantung pada China untuk beberapa pasokan seperti bahan makanan dan bahan bakar.

Sementara itu lembaga distribusi vaksin WHO, COVAX, menyatakan mereka akan memberikan 2 juta dosis vaksin Covid-19 ke negara itu. Namun hingga saat ini hal itu masih terhambat dalam pendistribusiannya.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Korut Hukum Mati karena Sekolah Online, Ini Fakta Lainnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular