Internasional

Duh Mr Kim Jong Un! Pisang Korut Harganya Tembus Rp 640 Ribu

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
18 June 2021 14:10
In this Saturday, Sept. 5, 2020, photo provided by the North Korean government, North Korea leader Kim Jong Un talks to officials as he visits a damaged area in the South Hamgyong province, North Korea, following a typhoon known as Maysak. Independent journalists were not given access to cover the event depicted in this image distributed by the North Korean government. The content of this image is as provided and cannot be independently verified. Korean language watermark on image as provided by source reads:
Foto: Kim Jong Un tinjau area terdampak topan (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kekhawatiran Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un sepertinya menjadi kenyataan. Negara itu, kini mengalami krisis pangan.

Kim menyebut persediaan pangan Korut hancur akibat topan taifun tahun lalu. Bahkan dikatakannya situasi makin gawat.

"Kondisi pangan masyarakat sekarang sangatlah gawat mengingat sektor agrikultur gagal memenuhi produksi akibat kerusakan pasca taifun tahun lalu," ujarnya dikutip dari Reuters, Jumat (18/6/2021).

Di Januari lalu, Kim sebenarnya sudah mengatakan program ekonomi lima tahunannya telah gagal dari beberapa aspek. Mulai dari aspek pangan hingga energi yang dipengaruhi oleh sanksi, pandemi Covid-19, dan bencana alam.

Mengutip Daily NK, kelangkaan pangan membuat harga naik. Satu kilo pisang bahkan dijual seharga 32 poundsterling (sekitar Rp 640.000) atau 4,57 poundsterling satu buah (sekitar Rp 91.000).

Sementara itu, menurut Korean Development Institute, Korut pada 2020 memproduksi 4,4 juta ton gandum, turun dari 240 ribu ton dari tahun 2019. Akibatnya 1,35 juta warga Korut terancam kelaparan hebat.

Korut membutuhkan setidaknya 5,75 ton makanan untuk bertahan. Meski begitu, Korut mengklaim ekonomi tumbuh baik di semester pertama 2021 dengan output industrial yang dihasilkan tumbuh 25% dibandingkan tahun lalu.

Korut sendiri hingga saat ini merupakan negara yang mengklain nol kasus corona. Negeri Pertapa tak pernah merilis angka infeksi Covid-19.

Namun para ahli memprediksi angkanya cukup tinggi mengingat tidak ketatnya tindakan penguncian. Lembaga distribusi vaksin WHO, COVAX, menyatakan mereka akan memberikan 2 juta dosis vaksin Covid-19 ke negara itu, meski masih terhambat dalam pendistribusian.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh, Korut 'Diserang' Patah Hati Berjamaah karena Kim Jong Un

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular