Internasional

Wow, Kim Jong Un Beri Bantuan Rp 4,3 M untuk Tolong Myanmar

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
17 June 2021 17:15
In this photo provided by the North Korean government, North Korean leader Kim Jong Un waves as Kim attended a military parade, marking the ruling party congress, at Kim Il Sung Square in Pyongyang, North Korea Thursday, Jan. 14, 2021. Independent journalists were not given access to cover the event depicted in this image distributed by the North Korean government. The content of this image is as provided and cannot be independently verified. Korean language watermark on image as provided by source reads:
Foto: Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat Kim menghadiri parade militer di Lapangan Kim Il Sung di Pyongyang, Korea Utara Kamis, 14 Januari 2021. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Korea Utara (Korut) kucurkan bantuan US$ 300.000 atau Rp 4,3 miliar (asumsi Rp 14.300/US$) kepada prakarsa bantuan kemanusiaan PBB untuk Myanmar.

Dilansir dari Reuters Kamis (17/6/2021), layanan pelacakan keuangan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menunjukkan bahwa Korut membayar kontribusi pada 24 Mei kepada Dana Kemanusiaan Myanmar.

Dana tersebut antara lain sekitar US$ 276 juta (Rp 3,9 triliun) untuk membantu Myanmar sejak kudeta junta militer pada Februari 2021 lalu.

Korut terakhir menawarkan bantuan keuangan kepada PBB pada tahun 2005, ketika memberikan US$ 150.000 (Rp 2,1 miliar) untuk Indonesia, India, Thailand, Malaysia, Maladewa dan Sri Lanka yang dilanda tsunami dahsyat pada bulan Desember 2004.

Diketahui Korut memiliki hubungan lama dengan Myanmar. Pemantau PBB mengatakan Pyongyang memasok senjata ke negara Asia Tenggara itu termasuk kerja sama rudal.

Sementara Korea Selatan (Korsel) mengucurkan US$ 600.000 (Rp 8,6 miliar) kepada upaya PBB untuk mendukung Myanmar. Namun Korsel juga menangguhkan pertukaran pertahanan dan melarang ekspor senjata dan barang-barang strategis lainnya ke negara Asia Tenggara itu.

Myanmar kini berada dalam kekacauan sejak junta merebut kekuasaan pada 1 Februari dan menahan Suu Kyi dan anggota senior lainnya dari partainya, memicu protes harian dan pertempuran antara angkatan bersenjata dan pasukan gerilya etnis minoritas dan milisi.

Pasukan keamanan Myanmar dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 862 orang selama penumpasan mereka terhadap protes sejak kudeta, menurut kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Korut Hukum Mati karena Sekolah Online, Ini Fakta Lainnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular