Internasional

Pengakuan Jujur Kim Jong Un, Ternyata Korut Terancam Ini

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
16 June 2021 16:37
In this image made from video broadcasted by North Korea's KRT on Saturday, Oct. 10, 2020, North Korean leader Kim Jong Un waves during a ceremony to celebrate the 75th anniversary of the country’s ruling party in Pyongyang.(KRT via AP)
Foto: Kim Jong Un (AP/)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemimpin tertinggiĀ Korea Utara (Korut) Kim Jong Un menyebut bahwa negaranya saat ini menghadapi ancaman terbaru. Namun itu bukanlah konflik dengan Korea Selatan (Korsel) atau sanksi Amerika Serikat (AS).

Ancaman tak datang dari luar melainkan dalam diri Korut sendiri. Ia menyebut persediaan pangan negara itu kini hancur akibat topan taifun tahun lalu.

Mengutip South China Morning Post, Kim Jong Un menyebut ini sangat menguras energi Partai Komunis. Pasalnya, hingga kini persoalan itu belum dapat dituntaskan.

"Kondisi pangan masyarakat sekarang sangatlah gawat mengingat sektor agrikultur gagal memenuhi produksi akibat kerusakan pasca taifun tahun lalu," ujarnya dikutip Rabu (16/6/2021).

Di Januari lalu, mengutip Reuters, Kim menyebut program ekonomi lima tahunannya telah gagal dari beberapa aspek. Mulai dari aspek pangan hingga energi yang dipengaruhi oleh sanksi, pandemi Covid-19, dan bencana alam.

Menurut Korean Development Institute, Korut pada 2020 memproduksi 4,4 juta ton gandum. Angka ini turun dari 240 ribu ton dari tahun 2019. Lebih lanjut, lembaga itu menyebut 1,35 juta warga Korut terancam kelaparan hebat.

Meski begitu, Kim menyebut ekonomi negara itu bertumbuh baik pada semester pertama tahun ini. Ia menyebut output industrial yang dihasilkan Korut naik 25% dibandingkan tahun lalu.

Lebih lanjut, Kantor Berita Korut KCNA menyebut Kim telah membentuk satuan tugas untuk menahan dampak pandemi di beberapa wilayah di negara itu.

Korut sendiri hingga saat ini tidak pernah merilis angka infeksiĀ Covid-19 di negara itu. Namun para ahli memprediksi angkanya cukup tinggi mengingat tidak ketatnya tindakan penguncian.

Lembaga distribusi vaksin WHO, COVAX, menyatakan mereka akan memberikan 2 juta dosis vaksin Covid-19 ke negara itu. Namun hingga saat ini hal itu masih terhambat dalam pendistribusiannya.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kim Jong Un Minta Warga Makan Sedikit hingga 2025, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular