Internasional

Ini 3 Rahasia India Turunkan Kasus Corona hingga 8 Kali Lipat

Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
25 June 2021 11:10
Pelonggaran lockdown di India. (AP/Channi Anand)
Foto: Pelonggaran lockdown di India. (AP/Channi Anand)

Jakarta, CNBC Indonesia - India beberapa bulan lalu mengalami gelombang tsunami Covid-19 yang sangat signifikan. Kenaikan kasus harian di negara itu yang mencapai 400 ribu perhari sempat membuat fasilitas kesehatan lumpuh total dengan pasien yang sekarat menunggu tabung oksigen dan tempat tidur semakin menipis.

Namun saat ini Negeri Bollywood itu sudah mulai mampu mengendalikan laju gelombang infeksi. Pada Kamis (24/6/2021) India hanya melaporkan 54 ribu kasus harian Covid-19 atau delapan kali lebih rendah daripada masa tsunami infeksi bulan lalu.

Lalu apa rahasianya?

Kepada CNBC Indonesia mantan Direktur WHO Asia Tenggara 2018-2021, yang pernah berkantor di New Delhi India, Prof Tjandra Yoga Aditama, memberi sejumlah penjelasan. Setidaknya, kata dia, ada tiga sebab.

"Pertama, ketika kasus meningkat tajam di India maka beberapa daerah atau negara bagian melakukan berbagai tingkat pembatasan sosial," tegasnya Jumat (25/6/2021).

"Ada yang dengan amat memperketat 3 M, yang di India disebut dengan 3 W yakni wear a mask, wash your hand, watch the distance. Lalu ada yang membatasi kegiatan dengan pemberlakuan jam malam dan ada juga yang lockdown sebagian hingga total penuh sampai beberapa waktu," jelasnya.

Menurutnya, jika dianalisa ini memang menekan pergerakan penduduk yang berimplikasi ke kasus. New Delhi misalnya, mulai menerapkan lockdown sejak 17 April 2021 dan baru melonggarkannya 31 Mei, saat kasus terlihat terkendali.

"Kedua, hal ke dua yang dilakukan di India adalah meningkatkan jumlah test secara amat bermakna," tegasnya.

Pada bulan Februari 2021 sebelum ada peningkatan kasus maka jumlah tes yang dilakukan perhari pernah berkisar antara 700 dan 800 ribu. Begitu ada peningkatan kasus maka jumlah tes dinaikkan secara amat besar-besaran dan mencapai lebih dari 2 juta tes seharinya pada bulan Mei 2021.

"Kita tahu bahwa tes punya tiga manfaat amat penting. Pertama, mereka yang positif dapat ditangani dari aspek kesehatannya, kedua mereka dapat diisolasi atau dikarantina mandiri atau dirawat sesuai kebutuhan, dan ke tiga dapat diputus rantai penularan dari yang positif ke masyarakat sekitarnya. Tentu saja sesudah tes maka harus diikuti dengan kegiatan telusur (tracing) yang massif pula," jelasnya.

Ketiga, lanjut Prof Tjandra, India meningkatkan vaksinasi. Begitu kasus meningkat maka India juga melakukan vaksinasi secara amat besar-besaran, dan jumlahnya meningkat amat tajam hampir 15 kali lipat dalam hingga bulan.

"Sehari dapat sampai 3 juta orang yang divaksin. Tentu saja selain ke tiga upaya besar ini maka pelayanan kesehatan juga amat diperkuat di India pada bulan-bulan kasusnya amat tinggi," tegasnya.

Ia menegaskan hal ini tentu bisa dicontoh di RI. Tapi, warga harus ketat menerapkan 3 M hingga 5 M.

"Kalau toh amat terpaksa keluar rumah maka lakukanlah tiga hal. Ke satu tetaplah patuh untuk jaga jarak, WHO menyebutnya sebagai farther away from others safer than close together," ujarnya.

"Ke dua, kalau toh harus berkumpul maka memang akan jauh lebih baik kalau dilakukan di udara terbuka, open air spaces safer than enclosed spaces. Kalau betul-betul terpaksa harus di dalam ruangan maka anjurannya adalah jendela dibuka agar ada ventilasi terbuka dengan udara luar atau diterapkan desain ruangan dengan menerapkan teknologi sirkulasi udara dengan tepat,"

"Ketiga adalah mengurangi lamanya waktu kalau harus berada di luar rumah, yang disebut shorter time periods with others are safer."


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Miris, Viral Video Jenazah Covid India Dimakan Anjing Liar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular