
Sst.. Diam-diam Putin Telepon Erdogan, Ada Kejutan Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan menghubungi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Kamis (24/6/2021). Dalam telepon itu ada beberapa hal yang diperbincangkan kedua pemimpin.
Mengutip rilis resmi Kremlin, pembicaraan dimulai pada saat Erdogan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Putin yang memutuskan untuk membuka keran penerbangan kembali ke Turki dan pengiriman vaksin Covid-19 Sputnik V.
"Erdogan mengucapkan terima kasih atas keputusan yang diambil oleh Rusia untuk melanjutkan penerbangan ke Turki, serta atas dimulainya pengiriman vaksin Sputnik V Rusia," tulis rilis resmi itu.
Selanjutnya, kedua pemimpin membicarakan mengenai konflik Nagorno-Karabakh yang sempat memicu perang antara Armenia dan Azerbaijan. Rusia dan Turki diketahui menjadi pihak yang sangat aktif dalam menjaga kesepakatan gencatan senjata.
"Presiden Turki menyatakan dukungannya terhadap upaya Rusia untuk memastikan implementasi penuh dari kesepakatan yang ditetapkan dalam Pernyataan para pemimpin Rusia, Armenia dan Azerbaijan mulai 9 November 2020, dan 11 Januari 2021," tambah laporan itu.
"Kesediaan bersama untuk melanjutkan koordinasi ditegaskan kembali, termasuk untuk kepentingan pembangunan ekonomi dan pembangunan kembali infrastruktur transportasi kawasan."
Kemudian Putin juga menyinggung mengenai kerjasama kedua negara dalam menjaga keamanan di wilayah Suriah dan Idlib Timur dalam memerangi kelompok teroris.
"Pentingnya ditekankan kerjasama antara militer Rusia dan Turki yang bertujuan untuk mencegah eskalasi ketegangan di Idlib dan di timur laut Suriah dan memerangi kelompok teroris yang tersisa di wilayah ini."
Terakhir, Putin mulai membagikan ceritanya pada Erdogan mengenai pertemuan bilateralnya dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Jenewa pada 16 Juni lalu.
"Vladimir Putin juga berbagi kesannya tentang pembicaraannya baru-baru ini dengan Presiden AS Joseph Biden di Jenewa," katanya.
Sementara itu, ketegangan tengah terjadi antara Inggris dan Rusia, Kamis (24/6/2021). Kremlin menuduh Inggris menyebarkan kebohongan soal konfrontasi kapal perang di Laut Hitam.
Negeri Presiden Vladimir Putin itu bahkan memperingatkan London. Rusia akan menanggapi dengan tegas setiap tindakan Inggris, yang disebut provokatif, terutama di lepas pantai Krimea yang diklaim negara itu.
Mengutip Reuters, Rusia memanggil duta besar Inggris di Moskow, Deborah Bronnert, untuk teguran diplomatik resmi. Rusia menyebut kapal perang Inggris melanggar teritori perairannya, meski Negeri Ratu Elizabeth menyebutnya milik Ukraina.
"Dengan jelas berbohong," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova.
Konfrontasi kedua negara terjadi saat kapal perusak Inggris, HMS Defender, mengunjungi pelabuhan Ukraina, Odessa. Inggris memiliki perjanjian untuk meningkatkan kapasitas angkatanb laut Kiev.
Di saat yang sama, Rusia melakukan navigasi di dekat Cape Fiolent, tenggara Krimea dekat Pelabuhan Sevastopol. Pelabuhan tersebut merupakan markas armada Laut Hitam Angkatan Laut Rusia.
Dalam rekamannya BBC menunjukkan bagaimana penjaga pantai Rusia memperingatkan akan menembak kapal Inggris jika tak mengubah arah. BBC bahkan melaporkan tembakan dilepaskan, termasuk bom, dan 20 pesawat Rusia melintas di aras kapal Inggris.
"Kami percaya itu adalah provokasi yang disengaja dan direncanakan," kata Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, seraya menyebut tembakan itu adalah peringatan ke Inggris.
"Tindakan provokatif tiodak bisa diterima. Jika tindakan itu terlalu jauh, tidak ada pilihan ... mempertahankan perbatasan Rusia secara hukum."
Meski begitu Inggris menyangkal konfrontasi. Inggris menyebut tak ada tembakan peringatan bahkan bom ke dekat HMS Defender, melainkan hanya bagian dari latihan militer Rusia saja
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dukung Palestina, Erdogan & Putin Beri 'Pelajaran' ke Israel
