RSUD Bekasi Belum Dibayar Rp 144 M & Nyaris Gulung Tikar!

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
24 June 2021 13:45
Perawatan pasien di tenda darurat Instalasi Gawat Darurat (IGD) , RSUD tipe B Chasbullah Abdulmadjid, Kota Bekasi, Rabu (23/6/2021).  (CNBC INDONESIA/ANDREAN KRISTIANTO)
Foto: Perawatan pasien di tenda darurat Instalasi Gawat Darurat (IGD) , RSUD tipe B Chasbullah Abdulmadjid, Kota Bekasi, Rabu (23/6/2021). (CNBC INDONESIA/ANDREAN KRISTIANTO)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi terancam gulung tikar. Hal ini lantaran tunggakan utang oleh Kementerian Kesehatan yang belum dibayarkan.

RSUD mencatat total utang Kementerian Kesehatan yang belum dibayarkan mencapai Rp 144 miliar. Utang ini berasal dari klaim iuran BPJS Kesehatan dalam penanganan Covid-19 yang menjadi tanggung jawab Kemenkes.

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan, padahal anggaran itu dibutuhkan Rumah Sakit untuk bisa terus berjalan dalam memberikan layanan. Sebab, jika belum dibayarkan maka akan berhenti beroperasi.

"Memang agak lambat pembayaran dari Kemenkes," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (24/6/2021).

Oleh karenanya, ia menyatakan saat ini tengah berupaya untuk menerima tagihan utang yang belum dibayar tersebut. Pihaknya juga telah mengirimkan surat tembusan ke Presiden Joko Widodo.

Lanjutnya, layanan di RSUD Kota Bekasi sudah mulai terganggu dengan adanya piutang tersebut. Apalagi, nominal piutang mencapai lebih dari setengah anggaran penanganan Covid-19 Kota Bekasi.

Adapun kronologi terjadinya penumpukan utang Kemenkes ke RSUD Kota Bekasi ini adalah karena pembayaran yang lambat.

Awalnya, RSUD kota Bekasi menyampaikan total klaim Maret-Desember 2020 kepada BPJS Kesehatan sebesar Rp 171 miliar dan yang lolos verifikasi sebesar Rp 81,9 miliar. Lalu verifikasi lanjutan oleh Kemenkes terhadap hasil BPJS Kesehatan ada selisih sekitar Rp 8 miliar sehingga total klaim yang di verifikasi menjadi Rp 90 miliar.

Dari total klaim Maret-Desember 2020 yang telah terverifikasi Rp 90 miliar tersebut, yang telah dibayarkan oleh Kemenkes Rp 47 miliar. Sisanya yang sebesar Rp 43 miliar hingga saat ini belum juga dibayarkan.

Kemudian, di Januari 2021 dana klaim yang lolos verifikasi senilai Rp 24,7 miliar. Lalu pada Februari - Mei 2021, total klaim yang diajukan RSUD untuk dilakukan verifikasi mencapai Rp 77 miliar.

Dengan jumlah sisa tunggakan 2020 sebesar Rp 43 miliar dan tunggakan di Januari Rp 24,7 miliar dan pengajuan Rp 77 miliar ini, maka total utang menjadi sekitar Rp 144 miliar.

"Tunggakan pembayaran klaim Covid-19 yang sama sekali belum dibayarkan oleh Kemenkes terhitung bulan layanan November tahun 2020 hingga Mei 2021," jelasnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Di Tengah Covid Meledak, Klaim RSUD Bekasi Dicicil

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular