
Parah! Israel Beri Palestina Vaksin Covid-19 Kadaluarsa

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Palestina memutuskan untuk mengembalikan vaksin Covid-19 yang diberikan oleh Israel, akhir pekan kemarin. Langkah ini dilakukan karena vaksin yang diberikan dianggap telah melewati masa berlaku yang ditentukan alias kadaluarsa.
Sebelumnya Tel Aviv mengatakan vaksin itu kadaluarsa pada bulan Juli dan Agustus. Namun setelah dicek kembali vaksin itu ternyata telah kadaluarsa pada Juni ini.
"Mereka memberi tahu kami tanggal kedaluwarsa pada Juli atau Agustus, yang akan memungkinkan banyak waktu untuk digunakan," kata Menteri Kesehatan Mai Alkayla kepada wartawan, dikutip dari France 24, Senin (21/6/2021).
"Tapi (kadaluarsanya) ternyata Juni. tidak cukup waktu untuk menggunakannya, jadi kami menolaknya," katanya.
Sejauh ini pihak Israel belum mengeluarkan pernyataan lebih lanjut terkait permasalahan ini.
Sementara itu desas-desus beredar di media sosial bahwa Israel mencoba untuk "meracuni" warga Palestina dengan dosis kedaluwarsa. Aktivis oposisi Palestina menyerukan penyelidikan independen terhadap kesepakatan bantuan vaksin yang telah diteken dan ditandatangani sebelumnya.
"Kami dapat membeli vaksin sendiri, dan kami tidak membutuhkan Israel," kata seorang pejabat Fatah, salah satu partai penguasa di Palestina.
Selama berbulan-bulan, organisasi hak asasi manusia (HAM) telah meminta Israel, sebagai kekuatan pendudukan, untuk memberikan intervensi medis yang akan mendukung kampanye vaksinasi yang tertinggal di wilayah Palestina. Tetapi Perdana Menteri (PM) Israel saat itu, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa Otoritas Palestina bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat di bawah ketentuan perjanjian Oslo.
"Israel menolak kami vaksin untuk waktu yang sangat lama, bahkan ketika mereka memiliki jutaan ekstra," kata Mustafa Barghouti, seorang dokter Palestina dan aktivis oposisi politik.
"Sekarang vaksin hampir kadaluarsa dan mereka membuat kesepakatan ini."
Israel sendiri merupakan salah satu negara dengan kampanye vaksinasi Covid tercepat di dunia. Tel Aviv tercatat sudah memberikan dua dosis vaksin Corona pada 57% populasinya. Hal ini membuat otoritas Negeri Yahudi itu mencabut beberapa protokol kesehatan seperti penggunaan masker
Sementara itu Palestina masih dibayang-bayangi ancaman penularan Covid-19 setelah warga di wilayah Gaza mendapatkan serangan dari Israel. Serangan itu membuat kepanikan warga yang akhirnya lupa akan protokol kesehatan. Selain itu kondisi beberapa pengungsian warga yang rumahnya rusak diserbu Israel juga tidak mengindahkan jarak sosial.
"Warga Gaza benar-benar lupa tentang bahaya pandemi virus corona saat pertempuran berkecamuk," kata para pejabat kesehatan Gaza pada akhir bulan lalu.
Hingga hari ini, Palestina mencatat 68 kasus baru dengan satu kematian. Secara total ada 313 ribu kasus infeksi Covid-19 dengan 3.551 kematian.
Israel sendiri mencatat 37 kasus corona harian baru dengan nol kematian. Total kasus infeksi mencapai 839 ribu dengan 6.428 kematian.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alert! Jet Israel Jatuhkan Roket ke Jalur Gaza Palestina
