Internasional

PBB Respons Krisis Jalur Gaza, Minta Israel-Palestina Damai

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
17 May 2021 06:53
A woman reacts while standing near the rubble of a building that was destroyed by an Israeli airstrike on Saturday that housed The Associated Press, broadcaster Al-Jazeera and other media outlets, in Gaza City, Sunday, May 16, 2021. (AP Photo/Adel Hana)
Foto: Seorang wanita berdiri di dekat puing-puing bangunan yang dihancurkan oleh serangan udara Israel di Kota Gaza, Minggu, 16 Mei 2021. (AP Photo / Adel Hana)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Antonio Guterres merespons konflik antara Israel dan Palestina, yang telah terjadi sejak sepekan. Ia menyebut pertempuran tersebut hal yang mengerikan.

Guterres mengatakan serangan dari Israel maupun Palestina merupakan yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, memakan hampir dua ratus korban sipil selama tujuh hari terakhir.

"Putaran terakhir kekerasan ini hanya melanggengkan siklus kematian, kehancuran dan keputusasaan, dan mendorong jauh harapan untuk hidup berdampingan dan perdamaian," kata Guterres dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB pada Minggu (16/5/2021), dikutip dari CNBC International.

"Konflik harus dihentikan. Ini harus segera dihentikan. Roket dan mortir di satu sisi dan pengeboman udara dan artileri di sisi lain harus dihentikan ... Saya mengimbau semua pihak untuk memperhatikan panggilan ini."

Ia mendesak kedua belah pihak melakukan gencatan senjata. Guterres mengatakan PBB akan aktif melibatkan semua pihak untuk segera merealisasikan itu.

"Pertempuran berisiko menyeret Israel dan Palestina ke dalam lingkaran kekerasan dengan konsekuensi yang menghancurkan baik bagi komunitas maupun seluruh wilayah," ujarnya.

"Ini memiliki potensi ... untuk lebih mendorong ekstremisme, tidak hanya di wilayah pendudukan Palestina dan Israel, tetapi di wilayah secara keseluruhan. Berpotensi menciptakan lokus baru dari ketidakstabilan yang berbahaya."

Namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan tidak akan segera mengakhiri serangan Israel ke Palestina. Ia bahkan menyebut butuh waktu agar pertempuran berakhir.

"Kami akan melakukan apa pun untuk memulihkan ketertiban. Ini akan memakan waktu," kata Netanyahu selama wawancara di CBS.

"Kampanye kami melawan organisasi teroris berlanjut dengan kekuatan penuh ... Kami bertindak sekarang, selama diperlukan, untuk memulihkan ketenangan dan ketenangan Anda, warga Israel."

Serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 42 warga Palestina, termasuk 10 anak-anak, di Gaza pada Minggu pagi. Menurut pejabat kesehatan Gaza, jumlah korban tewas menjadi sedikitnya 188 sejak pertempuran dimulai Senin, 10 Mei lalu.

Sementara di Israel, 10 orang tewas dalam serangan roket. Bentrokan juga terjadi di Tepi Barat antara pemuda Palestina dan polisi Israel, menentang serangan yang terjadi.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alert! Jet Israel Jatuhkan Roket ke Jalur Gaza Palestina

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular