Mantan Bos BI Bicara Soal Bencana Taper Tantrum Ancam RI!

Jakarta, CNBC Indonesia - Belum selesai urusan pandemi di dalam negeri. Indonesia juga masih harus menghadapi risiko pengetatan kebijakan bank sentral di Amerika Serikat (AS).
BI memproyeksikan tapering off The Fed terjadi di tahun depan, namun tidak menutup kemungkinan tapering off bisa terjadi lebih cepat atau terjadi pada akhir 2021.
Ekonom Senior, Mirza Adityaswara menjelaskan, sejarah yang pernah terjadi 2013 silam harus jadi pelajaran dan pertimbangan penting bagi The Fed dalam memutuskan kebijakannya. Pasalnya mata uang dollar dipakai oleh seluruh dunia.
Ada tiga hal yang menurut Mirza harus diperhatikan oleh seluruh negara berkembang, termasuk Indonesia. Pertama adalah pengumuman tentang tapering, stimulus moneter di AS yang akan dikurangi dan pelaksanaan pengurangan stimulus.
Berkaca 2013, setelah financial crisis 2009, ekonomi AS meningkat sehingga harus dilakukan tapering. Padahal stimulusnya baru dikurangi dua tahun kemudian.
"Ini ada kepanikan, The Fed harus berikan guidance dan seharusnya Fed sudah belajar banyak dalam hal ini. [...] Antara pengumuman dan kenyataannya, ini dua tahun. Kita harus perhatian di Kuartal IV-2021, pengumuman itu ada atau tidak, itu harus kita waspadai," kata Mirza melanjutkan.
Untuk diketahui, pelaku pasar mulai mengendus aroma bahwa bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) akan segera ambil ancang-ancang untuk melakukan pengurangan 'dosis' stimulus. Ini akan diawali dengan mengurangi besaran quantitative easing yang sekarang bernilai US$ 120 miliar per bulan.
Saat the Fed mulai mengurangi quantitative easing, maka era pengetatan alias tapering off telah resmi dimulai. Dimulai dengan menurunkan jumlah pembelian aset, tapering akan berakhir kala suku bunga acuan dikerek ke atas. Ketika itu terjadi, maka kebijakan moneter sudah sah tidak lagi longgar.
Berdasarkan survei yang dilakukan Reuters terhadap 50 ekonom/analis, kemungkinan The Fed belum akan mengumumkan pengurangan quantitative easing bulan ini. Pengumuman sepertinya akan terjadi pada Agustus atau September 2021, tetapi quantitative easing baru benar-benar dilakukan pada awal 2022.
Sebanyak 26% responden memperkirakan pengumuman tapering akan terjadi paling cepat saat pertemuan tahunan di Jackson Hole pada 26-28 Agustus 2021, sementara 32% lainnya memperkirakan saat rapat bulanan September 2021. Sisa 42% responden memperkirakan pengumuman akan lebih lama dari itu.
[Gambas:Video CNBC]
Ekonomi AS Pulih Ternyata Ada Untungnya Buat RI, Apa ya?
(mij/mij)