
Ini Strategi Luhut agar Tol Laut Lebih 'Nendang'

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mendorong peningkatan angkutan barang dari Indonesia Timur dalam hal program tol laut, sehingga biaya logistik semakin efisien.
"Tol laut ini penting, kita akan merancang tactical floor game supaya nanti kapal kosong yang kembali dari Indonesia timur lebih banyak, supaya biaya logistik lebih efisien," katanya dalam webinar Kementerian Perhubungan bertajuk 'Optimalisasi Angkutan Barang dengan Tol Laut', Rabu (10/6/2021).
Luhut mengatakan, tol laut ini penting untuk menyejahterakan masyarakat Indonesia. Tol laut ini dibangun dengan tujuan menyeimbangkan pembangunan Indonesia Timur dan Barat, sehingga nanti tidak ada lagi kapal kosong yang kembali dari Indonesia Timur ke pelabuhan utama Indonesia.
Dia mengapresiasi rute tol laut yang ditambah menjadi 30 trayek dari sebelumnya berjumlah 26 trayek menjangkau 74 kabupaten/kota jalur tol laut.
Pada saat yang sama pemerintah juga sedang menyelesaikan sistem logistik nasional bagian dari National Logistic Ecosystem (NLE) yang sudah diresmikan di Batam yang menjadi proyek uji coba (pilot project). Luhut menargetkan tahun ini ada delapan pelabuhan lagi yang menerapkan sistem ini.
"Delapan pelabuhan lagi tahun ini harus selesai, jadi semua harus terintegrasi," tegasnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan sejak 2015 tol laut diselenggarakan sudah mengalami jumlah peningkatan trayek hingga kapasitas muatan. Pemerintah saat ini memiliki tugas untuk meningkatkan penyelenggaraan kewajiban pelayanan barang dari daerah 3 TP (terdepan, terluar, tertinggal, dan perbatasan).
"Tahun ini kenaikan trayek menjadi 30 trayek, jumlah angkutan akan dioptimalkan di masing-masing trayek, supaya subsidi yang diberikan bermanfaat," katanya.
Untuk itu, Kepala Daerah di wilayah 3TP menurutnya harus menyiapkan muatan balik kapal, saat kembali ke pelabuhan Surabaya, ataupun Jakarta supaya tidak dalam keadaan kosong. Dengan demikian, produk unggulan di daerah dapat terjual ke daerah lain yang berimbas menyejahterakan masyarakat 3TP.
Mandatori Muatan Balik Harus Seimbang
Staf Ahli Bidang Hukum dan Kesatuan Bangsa Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Sugeng Hariyono, mengatakan jumlah muatan tol laut pada 2020 sebanyak 13.852 TEUS untuk muatan berangkat, sedangkan muatan balik hanya 4.303 TEUS, sehingga ada disparitas sekitar 30% yang membuat ketidakseimbangan biaya logistik.
"Belum seimbang loading pergi dan kembali," ujarnya.
Salah satu isunya memang ketersediaan muatan balik yang akan diangkut melalui kapal tol laut. Oleh karena itu, Kemendagri berdasarkan Perpres 27 Tahun 2021 Tentang penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang dari dan ke daerah 3TP, mendorong pemerintah daerah agar hasil industri daerah dapat dijual ke luar daerah untuk kebutuhan dalam negeri atau ekspor.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Blak-blakan Luhut Soal Nasib Tol Laut Era Jokowi-Ma'ruf
