
Blak-blakan Luhut Soal Nasib Tol Laut Era Jokowi-Ma'ruf

Jakarta, CNBC Indonesia - Program tol laut sudah ada sejak 2015 lalu dengan tujuan mengurangi disparitas harga logistik di wilayah Indonesia Timur. Tol laut ialah pelayanan angkutan barang melalui transportasi laut dari satu pelabuhan ke pelabuhan lainnya dengan menggunakan mekanisme penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan tol laut ini harus mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di berbagai daerah dengan harga yang wajar dan mampu mendistribusikan barang-barang ke daerah Indonesia Timur.
"Program ini harus mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dengan harga yang wajar, sekaligus mendistribusikan produk-produk unggulan daerah ke daerah lain," kata Luhut.
Salah satu cara mengukur keberhasilan tol laut adalah dengan melihat outcome (dampak) dan output (hasil). Muatan balik akan berpengaruh dalam mendorong geliat perekonomian di daerah terdepan, terluar, tertinggal, dan perbatasan (3TP). Selain itu, juga akan memberikan efektivitas dan efisiensi pembiayaan distribusi logistik.
"Terobosan dan inovasi masih sangat diperlukan utamanya dalam peningkatan muatan balik," kata Luhut.
Program tol laut pun diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 27 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik untuk Angkutan Barang dari dan ke Daerah 3TP.
Seiring dengan program tersebut, pemerintah pun tengah membangun Ekosistem Logistik Nasional (National Logistic Ecosystem/ NLE).
Uji coba proyek (pilot project) NLE dilakukan di Batam dan rencananya akan ada delapan pelabuhan lain yang ditargetkan selesai tahun ini. Adanya NLE ini ditargetkan dapat mengefisienkan biaya dan mengefektifkan pekerjaan.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Strategi Luhut agar Tol Laut Lebih 'Nendang'
