
Australia Tutup Kedutaan di Negara Ini, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Tetangga RI, Australia, menutup kedutaan besarnya di Kabul Afganistan, 28 Mei. Dalam pernyataan Selasa (25/5/2021), Perdana Menteri Scott Morrison menyebut keamanan yang tak pasti menjadi penyebab.
Ini seiring ditariknya pasukan Amerika Serikat (AS) di negara itu. Pemerintah terpilih di Kabul dan dinas keamanan Afganistan tetap dinilai lemah tanpa dukungan AS.
"Harapan Australia bahwa hal ini adalah tindakan yang bersifat sementara dan kami akan melanjutkan kehadiran permanen di Kabul setelah keadaan memungkinkan," kata Morrison dikutip AFP.
"Pemerintah telah diberitahu bahwa pengaturan keamanan tidak dapat diberikan untuk mendukung kehadiran diplomatik kami," ujarnya lagi.
Sebelumnya di April, Presiden AS Joe Biden memutuskan untuk menarik pasukannya yang ditempatkan di Afghanistan. Penarikan ini dilakukan setelah 20 tahun lamanya pasukan Negeri Paman Sam menghuni negara itu untuk berperang melawan Taliban.
Dikutip laman Reuters, Biden berjanji seluruh pasukan akan "angkat kaki" tanggal 11 September 2021. Biden menyatakan bahwa penerjunan pasukan ke wilayah Afghanistan itu merupakan sebuah misi perang "tanpa akhir" dan harus Washington akhiri.
AS mengirimkan pasukannya ke Afghanistan setelah tragedi 9/11 yang terjadi pada 2001 lalu. Kala itu terjadi penyerangan di menara World Trade Center (WTC) dan Pentagon.
Al-Qaeda dianggap bertanggung jawab atas peristiwa itu. Pasukan AS terjun ke Afganistan sebagai bentuk operasi "War on Terror" yang dicetus Presiden George H.W. Bush guna mencari Osama Bin Laden tokoh Al-Qaeda yang terkait Taliban, kelompok yang saat itu memimpin negara tersebut.
Namun dengan Taliban, pada Februari 2020 lalu AS dan sekutu NATO nya bersepakat untuk mengakhiri konflik bersenjata. Syarat yang dibebankan Gedung Putih terhadap Taliban adalah agar kelompok itu mencegah kelompok militan internasional lainnya mendirikan pangkalan di Afghanistan.
AS disebut memiliki 2.500 di Afganistan. Namun, menurut laporan media AS, jumlahnya sebenarnya hampir 3.500.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada 'Genderang Perang' di Pasifik, Begini Langkah Australia
