
Ada 'Genderang Perang' di Pasifik, Begini Langkah Australia

Jakarta, CNBC Indonesia - Australia akan meningkatkan kapasitas pangkalan militer di ujung utara Negeri Kanguru dan memperluas latihan bersama dengan pasukan Amerika Serikat. Langkah ini diambil setelah munculnya peringatan "genderang perang" di kawasan Pasifik.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengumumkan rencana senilai lebih dari setengah miliar dolar AS untuk mengubah empat fasilitas pelatihan militer di utara Australia selama lima tahun ke depan.
Proyek ini lebih mahal daripada yang pertama kali dibuat dua tahun lalu. Proyek itu juga akan memungkinkan lebih banyak latihan gabungan dengan pasukan AS, termasuk yang melibatkan marinir AS.
"Kami akan selalu melakukan apa yang diperlukan untuk memastikan Australia memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk melindungi dan mempertahankan kepentingannya," kata Morrison pada Rabu (28/4/2021), dikutip dari AFP.
Pemerintah Australia telah melihat masalah pertahanan dalam beberapa bulan terakhir, pascahubungan yang memburuk dengan China.
Tahun lalu, pemerintah Morrison mengumumkan rencana untuk melengkapi militer dengan persenjataan berteknologi tinggi guna menghadapi ancaman yang dianggap lebih besar dari China.
Pakar pertahanan bahkan menyarankan Australia untuk mempertimbangkan pengembangan kemampuan senjata nuklir. Sebab pasukan konvensional Australia yang relatif kecil tidak mungkin dapat mempertahankan negara benua yang luas dari serangan.
Minggu ini, seorang pejabat tinggi pemerintah memperingatkan bahwa negara-negara bebas "mendengar genderang perang" di wilayah tersebut. Menteri Pertahanan yang baru dilantik, Peter Dutton, secara terbuka mencermati prospek perang antara China dan Taiwan.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mulai 1 November, Gak Ada Lagi Karantina di Sydney