Postur APBN Jokowi 2022: Defisit 4,5%, Rasio Utang 43,7%
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
20 May 2021 15:50
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan defisit anggaran dalam kas keuangan negara tahun depan masih berada di kisaran 4,51% hingga 4,85%.
Hal tersebut dikemukakan Sri Mulyani saat menyampaikan Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal RAPBN 2022 dalam sidang paripurna, Kamis (20/5/2021).
"Defisit akan semakin mengecil ke -4,51 s.d. -4,85 persen PDB. Rasio utang akan tetap terkendali di kisaran 43,76 s.d. 44,28 persen PDB," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani memastikan akselerasi pemulihan ekonomi, reformasi struktural, dan reformasi fiskal akan tetap dilanjutkan. diharapkan kebijakan fiskal tahun 2022 akan efektif, prudent, dan sustainable.
"Pendapatan negara akan semakin meningkat ke kisaran 10,18 sampai dengan 10,44% PDB. Belanja negara akan mencapai kisaran 14,69 sampai 15,30% PDB. Keseimbangan primer akan mulai bergerak menuju positif di kisaran -2,31 s.d. -2,65% PDB," katanya.
Di tengah kondisi pemulihan ini, Sri Mulyani mengajak seluruh pihak untuk tetap optimis dan tidak menyerah. "Kita tetap harus berkomitmen untuk menghadirkan pengelolaan fiskal yang sehat dan efektif sehingga dapat menopang pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan," katanya.
Menurutnya, akselerasi pertumbuhan ekonomi akan menciptakan kesempatan kerja sehingga tingkat pengangguran terbuka dapat ditekan di kisaran 5,5 - 6,2%. Angka kemiskinan pun diperkirakan berada di rentang 8,5 - 9,0%.
Kemudian, Rasio Gini akan berkisar antara 0,376 - 0,378. Indeks Pembangunan Manusia akan meningkat ke rentang 73,44 - 73,48. Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Nelayan juga ditingkatkan untuk mencapai kisaran masing-masing 102 - 104 dan 102 - 105.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Para Sultan Minggir, Sri Mulyani Lebih Tajir
Most Popular