
Cerita Miris dari Sri Mulyani Soal Covid-19 India

Jakarta, CNBC Indonesia - Sinyal positif pemulihan ekonomi global pada tahun ini mulai menguat. Namun, lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi secara dramatis di India kembali menimbulkan ketidakpastian.
Hal tersebut dikemukakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat menyampaikan Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal RAPBN 2022 dalam sidang paripurna, Kamis (20/5/2021).
"Lonjakan kasus Covid-19 di India yang sangat dramatis dan menjalar ke berbagai negara menimbulkan ketidakpastian lagi," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani menjelaskan saat ini pasar keuangan global bergerak cukup stabil. Indeks volatilitas di pasar saham dan pasar obligasi global menurun dan aliran modal ke negara berkembang seperti Indonesia menunjukkan trend positif.
"Namun, proyeksi kenaikan inflasi yang meningkat di Amerika Serikat dapat menciptakan efek rambatan, volatilitas dan ketidakpastian di sektor keuangan, serta dinamika arus modal global seperti saat terjadi taper tantrum tahun 2013," katanya.
Dari sektor riil, indikator PMI Manufaktur Global pada April 2021 mencapai 55,8, atau tertinggi sejak April 2010. Sementara itu, Baltic Dry Indeks yang menunjukkan aktivitas perdagangan global juga mencapai level tertinggi sejak Agustus 2019.
"Harga komoditas global yang merupakan indikator penting bagi APBN terus menunjukkan tren kenaikan, bahkan lebih tinggi dari level sebelum pandemi. Namun harus diwaspadai bahwa ketidakpastian tetap membayangi harga komoditas dalam jangka menengah," jelasnya.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anggaran Pemulihan Ekonomi Sudah Disebar Rp 579 T