Ngeri Pak Anies! Jakarta Diprediksi Bakal Tenggelam pada 2050

News - Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
14 May 2021 19:00
Jakarta Night Festival dalam rangka perayaan HUT Jakarta ke-492, Sabtu (22/6/2019). (Foto: CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) Foto: Jakarta Night Festival dalam rangka perayaan HUT Jakarta ke-492, Sabtu (22/6/2019). (Foto: CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Verisk Maplecroft baru saja merilis laporan 100 kota yang mengalami risiko lingkungan tersebut. Dari jumlah itu 99 kota ada di Asia, dan terparah dinobatkan untuk ibukota Indonesia, Jakarta.

Jakarta mengalami kenaikan permukaan laut dan penurunan tanah. Ini akibat menipisnya akuifer alami bawah kita karena orang yang memompa air tanah untuk minum dan mencuci.

Fakta itu, menobatkan Jakarta menjadi kota paling cepat tenggelam di dunia. Dengan sering terjadi dan diprediksi sebagian kota akan berada di bawah air pada 2050 mendatang, dikutip dari Time, Jumat (14/5/2021).

Jakarta juga harus berhadapan dengan polusi udara karena pembangkit listrik tenaga batu bara. Buruknya lingkungan ini membuat pemerintah berencana memindahkan ibu kota negara.

Hal yang sama juga ditemui di kota lain di Indonesia. Melansir laman resmi Maplecroft ada juga Surabaya dan Bandung yang masing-masing berada di urutan ke-4 dan ke-8.

Untuk peringkat 20 besar, juga ada Karachi di urutan 12 dan Lahore ke-15. Dua kota yang berada di Pakistan merupakan paling padat penduduknya.

Sementara dari 100 kota beresiko itu termasuk 37 kota berada di China dan India sebanyak 43 kota.

Laporan ini memiliki indeks global dengan mengacu pada 9 indeks resiko untuk mengevaluasi kelayakan hidup, potensi investasi dan lanskap resiko operasional kota dengan populasi lebih dari 1 juta. Hasilnya untuk India sendiri memiliki 13 dari 20 lokasi beresiko tertinggi di dunia.

Salah satunya adalah ibukota negara Delhi berada di urutan kedua. Lalu ada juga seperti Chennai (posisi ke-3), Agra (6), Kanpur (10,), setelah itu ada Jaipur (22), Lucknow(24), Bengaluru (25), dan Mumbai (27).

Untuk populasi juga menjadi ancaman utama. India menempatkan 19 dari 20 kota paling berisiko di laporan Indeks Kualitas Udara.

Udara yang beresiko itu berdampak pada satu dari lima kematian di India tahun 2019.

Untuk di Afrika, Head of Environment and Climate Change Research, Will Nicholas mengatakan memiliki level sangat rendah untuk polusi udara dibandingkan di negara Asia. Wilayah tersebut cenderung lebih sedikit menghadapi ancaman pada bahaya alam.

Namun menurut tim peneliti, sejumlah kota Afrika memiliki resiko pada perubahan iklim. Jumlahnya 38 dari 40 kita paling rentan pada indeks yang berfokus untuk resiko iklim.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Alamak, Maldives Terancam Menghilang di Tahun 2100


(dob/dob)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading