Ramalan Jakarta Tenggelam Terasa Makin Nyata, Ini Buktinya

News - Khoirul Anam, CNBC Indonesia
08 October 2022 16:10
Ramalan Jakarta Tenggelam Terasa Makin Nyata, Ini Buktinya! Foto: Infografis/ Ramalan Jakarta Tenggelam Terasa Makin Nyata, Ini Buktinya! / Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia -Persoalan nasib wilayah Jakarta yang terancam tenggelam kembali mencuat. Pasalnya ada unggahan video viral di media sosial yang menggambarkan tanggul menahan permukaan laut yang lebih tinggi dari daratan.

Sebetulnya topik soal Jakarta tenggelam bukan baru kali ini saja mencuat. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden juga pernah menyebut wilayah DKI Jakarta terancam tenggelam.

Tak hanya Biden, perusahaan yang memberikan pelayanan air minum kepada masyarakat di DKI Jakarta, PAM Jaya, juga memperkirakan 90% wilayah ibu kota akan tenggelam pada 2050 mendatang, khususnya di bagian Utara.

Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan, penggunaan air tanah yang tidak terselesaikan menjadi biang keladi kawasan ibu kota terancam tenggelam pada beberapa tahun mendatang. Adapun isu tersebut turut menjadi salah satu bagian tantangan dari PAM Jaya.

"Di mana penurunan atas muka dari tanah itu sendiri, dilansir oleh BBC, Jakarta yang kemudian saat ini akan bisa tenggelam dalam waktu yang tidak lama lagi ketika memang ini terus berlangsung," jelas Arief, seperti dikutip Sabtu (8/10/2022).

"Dan prediksinya di tahun 2050 diprediksikan 90% dari wilayah Jakarta terutama di bagian utara itu akan bisa juga kemudian tenggelam karena budaya atau kemudian penggunaan air yang kemudian tidak segera diselesaikan dan terus mengambil air dari tanah yang memang semakin seeking pastinya," tambahnya.

Ramalan ini pun mendapatkan respon Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Menurutnya, Pemprov DKI sudah melakukan sejumlah hal seperti mencegah terjadinya eksploitasi air tanah di berbagai sektor.

"Supaya tidak ada lagi apa namanya penyedotan air tanah melalui pompa-pompa di rumah-rumah, kita upayakan air bersih itu didapatkan melalui PAM Jaya, dan beberapa upaya lainnya," ujarnya.

"Bagi seluruh warga, khususnya di masyarakat kita, agar juga tidak menggunakan air secara berlebihan dan juga di antaranya bagi industri, perkantoran, hotel, apartemen juga kita minta juga tidak menggunakan pompa untuk mendapatkan air bersih tapi melalui saluran PAM yang ada," ungkap dia.

Ia menyebut pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur sebagai salah satu upaya mengurangi beban turunnya permukaan tanah. Menurutnya pemindahan ibu kota akan mengurangi jumlah masyarakat yang bermukim di Jakarta.

Apalagi, mayoritas pegawai pemerintahan bakal bermigrasi ke IKN. Hal itu tentu berdampak pada penggunaan air tanah yang selama ini menjadi faktor penurunan muka tanah di Jakarta.

"Tentu cukup banyak karena kan terjadi pergeseran jumlah warga yang ada di Jakarta ke IKN itu terjadi pengurangan. Perkantoran pusat kan berpindah, Perkantoran pusat kan membutuhkan air yang tidak sedikit selama ini," jelasnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Ramalan Jakarta Tenggelam Terasa Makin Nyata, Ini Buktinya!


(RCI/dhf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading