Gagah-gagahan di Laut China Selatan Vs Kondisi Alutsista RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Masih ramai diperbincangkan musibah KRI Nanggala 402 yang membuka tabir alutsista Indonesia memang memprihatinkan. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pun angkat bicara. Ia berharap peremajaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dapat segera dilakukan.
Anggaran alutsista Kemenhan memang minim. Untuk pagu anggaran 2021, pemerintah mengalokasikan Rp 134.254 triliun untuk Kemhan, naik 14,12 persen dibandingkan pagu tahun lalu. Anggaran Kemenhan tahun ini sekaligus menjadi yang terbesar satu dekade terakhir. Namun, mayoritas anggaran Kemhan 2021 ini dialokasikan untuk program dukungan manajemen. Jumlahnya mencapai Rp 74,983 triliun atau 55,2 persen dari total anggaran.
Adapun alokasi untuk program modernisasi alutsista, non-alutsista, dan sarana serta prasarana pertahanan menyusul dengan nilai Rp 39,02 triliun atau 29,06 persen dari total anggaran. Sisanya untuk kebutuhan lain berupa operasi, latihan, dan pendidikan.
Keterbatasan mata anggaran untuk modernisasi alutsista ini akan berdampak pula pada proses maintenance alutsista (perawatan rutin dan berkala) dan kesiapan tempur TNI dalam menjaga kedaulatan negara.
Ekonom CORE Piter Abdullah mengatakan Indonesia saat ini memang membutuhkan TNI dengan alutsista yg memadai khususnya untuk menjaga laut dan udara. "Tapi itu hendaknya dibangun bersamaan dengan kita membangun ekonomi kita. Semakin cepat kita mampu membangun ekonomi, semakin cepat kita bisa membangun TNI dan alat pertahanan," kata Piter kepada CNBC Indonesia.
"Itu sebabnya kita butuh investasi," imbuhnya.