Gandeng Prancis, Indonesia Siap Produksi Radar GCI

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
25 May 2022 17:34
PT Len Industri
Foto: Dok PT Len Industri

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan induk holding BUMN Industri Pertahanan DEFEND ID, PT Len Industri (Persero), bekerja sama dengan perusahaan asal Prancis, Thales, untuk memproduksi Radar Ground Controlled Interception (GCI). Kerja sama ini ditandatangani oleh Direktur Utama Len, Bobby Rasyidin, dan SVP Latin America & Asia of Thales International SAS, Guy Bonassi, di Prancis beberapa waktu yang lalu.

Wakil Menteri Pertahanan M. Herindra mengatakan kerja sama antara Len dan Thales untuk pembuatan 13 unit Radar GCI ini untuk memenuhi kebutuhan alutsista TNI. Hal ini sejalan dengan pernyataan Presiden Joko Widodo, di mana Kementerian Pertahanan dan TNI menjadi pelopor dalam pembelian dan pemanfaatan produk dalam negeri.

"Len dan Thales baru saja melakukan penandatanganan kerja sama pemenuhan 13 Radar GCI untuk Kementerian Pertahanan. Semoga proses produksi segera berjalan dan lancar. Ini adalah buah kerja keras kita bersama sesuai arahan Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto agar Kemhan dan TNI senantiasa mendukung program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN)," ujar Herindra dikutip dari siaran pers, Rabu (25/5/2022).

Sementara itu, Bobby mengatakan selain penandatanganan produksi bersama Radar GCI, Len Industri dan Thales juga menyepakati dimulainya aktivitas pendefinisian concrete action untuk merealisasikan Head of Agreement (HoA) dari Strategic Partnership antara Len-Thales di tujuh area potensial.

"Kerja sama ini sangat positif bagi peningkatan kemampuan industri pertahanan dalam negeri kita," kata Bobby.

Diketahui dalam dunia kemiliteran, Radar GCI menjadi salah satu alutsista utama yang fungsinya sebagai 'mata' pertahanan. Dengan jangkauan mencapai 450 km, radar tipe ini berperan memberikan pengawalan pada pesawat pencegat maupun pesawat buru sergap dalam menjalankan misinya.

Sebelumnya, Jokowi mengingatkan bahwa Indonesia perlu segera membangun kemandirian industri pertahanan dalam negeri. Jokowi juga ingin agar kerja sama di bidang internasional diperkuat sekaligus berinovasi untuk pengembangan industri pertahanan Indonesia.

"Jadi semuanya ajak, tapi tetap mayoritas kita. Sehingga juga agar pasar kita lebih membesar. Terus berinovasi mencari cara dan mencari terobosan. Baik itu terobosan di bidang SDM, bahan baku, produk, proses bisnis dan operasionalnya," tutur Jokowi.

Sementara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto telah menginstruksikan pemaksimalan sumber daya di dalam negeri yang sejalan dengan upaya pemerintah guna mewujudkan kemandirian nasional.

"Yang bisa dikerjakan di dalam negeri harus dikerjakan di dalam negeri," ujar dia.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kunjungi Pameran Indo Defence, Jokowi: Bagus Untuk Promosi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular