Gagah-gagahan di Laut China Selatan Vs Kondisi Alutsista RI

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
13 May 2021 13:55
Infografis: Sederet Aksi Prabowo Subianto Sejak Jadi Menterinya Jokowi
Foto: Infografis/Sederet Aksi Prabowo Subianto Sejak Jadi Menterinya Jokowi/Arie Pratama

Meski demikian, belakangan berhembus kabar bahwa pemerintah tengah merancang Perpres masterplan modernisasi alutsista selama 25 tahun yang dilakukan dengan skema pinjaman luar negeri dengan jumlah kurang lebih Rp 1.760 triliun.

Angka itu pertama kali diungkapkan oleh Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (purn) TB Hasanuddin dalam wawancaranya di sebuah stasiun televisi beberapa waktu lalu.

Masterplan itu sendiri adalah terjemahan Prabowo atas perintah dari Presiden Joko Widodo yang meminta adanya perencanaan pengadaan alutsista selama 25 tahun sejak awal Prabowo menjabat sebagai Menhan di 2019.

Meski masih sekadar rancangan, hal ini sudah cukup bisa menjadi angin segar bagi sistem pertahanan negara yang selama ini sulit maju lantaran keterbatasan anggaran.

Bila melihat jumlahnya, angka tersebut memang terdengar fantastis. Namun, bila dibandingkan dengan angka PDB Indonesia tahun 2020 yang sebesar Rp 15.434,2 triliun saja, angka yang kabarnya direncanakan oleh pemerintah untuk masterplan alutsista selama 25 tahun itu hanya 11.4 persen.

Terlebih bila angka Rp 15.434,2 triliun tersebut dikalikan 25 tahun sebagai asumsi, maka persentase jumlah yang direncanakan tersebut dari PDB akan semakin kecil lagi, yaitu hanya 0.7 persen setiap tahunnya.

Bila rancangan Perpres ini disetujui oleh Presiden, maka setidaknya Indonesia akan memiliki anggaran pertahanan sekitar 1.5 persen dari PDB setiap tahunnya. Dengan asumsi 0.7 persen yang bersumber dari pinjaman luar negeri dan 0.78 persen dari APBN yang reguler.

(roy/roy)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular