WHO Masukkan Vaksin Sinopharm ke Daftar Penggunaan Darurat

Rahajeng KH, CNBC Indonesia
11 May 2021 19:54
Infografis/ Harga Capai 1 Juta, Vaksinasi Gotong Royong Dimula Bulan Mei/Aristya Rahadian
Foto: Infografis/ Harga Capai 1 Juta, Vaksinasi Gotong Royong Dimula Bulan Mei

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan kesehatan dunia atau WHO telah memasukkan vaksin Covid-19 Sinopharm ke daftar penggunaan darurat. Keputusan ini sekaligus memberikan lampu hijau untuk vaksin asal China ini untuk diluncurkan secara global. Vaksin Sinopharm merupakan produksi Beijing Bio-Institute of Biological Products Co Ltd, anak perusahaan China National Biotec Group (CNBG).

Koordinator PMO Komunikasi Publik KPCPEN Arya Sinulingga menyambut baik keputusan WHO yang menyetujui vaksin Sinopharm masuk ke daftar penggunaan darurat. Sebelumnya, BPOM juga telah disampaikan mengeluarkan izin darurat terhadap vaksin Sinopharm. Menurut Arya, hal ini akan mempermudah penyediaan stok vaksin sehingga vaksinasi bisa berlangsung dengan baik.

"Dengan begitu kita berharap herd immunity bisa segera tercapai," ujar Arya dalam siaran resmi, Selasa (11/05/2021).

Dia menambahkan, sejauh ini pemerintah Indonesia telah mengamankan vaksin sejumlah 75.910.500 juta dosis vaksin. Adapun rincian dosis vaksin yaitu Sinovac sebanyak 68,5 juta dosis, AstraZeneca COVAX sebanyak 6,41 juta0.500 dosis, dan Sinopharm sebanyak 1 juta dosis. Untuk itu, Arya berharap masyarakat tidak ragu untuk divaksin.

"Dengan divaksinasi, tidak hanya melindungi diri sendiri, tapi juga orang sekitar kita," katanya.

Dalam situs resmi WHO menyebut, penambahan vaksin ini berpotensi mempercepat akses vaksin Covid-19 dengan cepat bagi negara-negara yang ingin melindungi petugas Kesehatan dan populasi yang berisiko. Emergency Use Listing (EUL) adalah prasyarat untuk pasokan vaksin Fasilitas COVAX. Ini juga memungkinkan negara untuk mempercepat persetujuan peraturan mereka sendiri untuk mengimpor dan mengelola vaksin Covid-19.

Sebelumnya, BPOM juga telah memberikan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin Covid-19 produksi Sinopharm. Menurut Kepala BPOM RI Penny K. Lukito, vaksin Covid-19 produksi Sinopharm sebelumnya telah menjalani uji klinik fase 3 di Uni Emirat Arab dan beberapa negara lainnya dengan 42.000 subjek uji.

Hasilnya, vaksin Sinopharm tersebut menunjukkan efikasi sebesar 78,02% dan pengukuran imunogenisitas setelah 14 hari penyuntikan dosis kedua, seropositive rate atau persentase subjek yang terbentuk antibodi) netralisasi adalah 99,52% pada orang dewasa dan 100% pada lansia. Selain itu, secara umum keamanan vaksin dapat ditoleransi dengan baik dan frekuensi kejadian masing-masing efek samping tersebut adalah 0,01% (terkategori sangat jarang), serta pada usia di atas 60 tahun tidak ada laporan efek samping lokal grade 3.

Dari hasil Uji klinik tersebut, Badan POM bersama Tim Ahli dalam Komite Nasional Penilai Vaksin Covid-19, ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization), dan para klinisi terkait lainnya menyimpulkan vaksin tersebut memberikan profil keamanan dan efikasi yang baik.

"Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, dan juga pertimbangan manfaat risiko, maka BPOM telah menerbitkan persetujuan penggunaan pada masa darurat atau EUA pada 29 April 2021 dengan nomor EUA2159000143A2 untuk vaksin dengan kemasan 1 vial berisi 0,5 ml (1 dosis) vaksin," jelas Penny.

Indikasi yang disetujui adalah untuk membentuk antibodi, yang dapat memberi kekebalan melawan virus SARS CoV-2 dan mencegah Covid-19 pada orang dewasa di atas 18 tahun dengan pemberian 2 dosis pada durasi 21 - 28 hari. Di Indonesia sendiri, vaksin yang memiliki platform Inactivated virus (virus yang inaktivasi atau dimatikan) tersebut didaftarkan dan didistribusikan oleh PT. Kimia Farma Tbk. dengan nama SARS-COV-2 VACCINE (VERO CELL), INACTIVATED.

Saat ini, vaksin tersebut telah tiba di Indonesia dan sebelum digunakan untuk program vaksinasi, BPOM akan melakukan proses pelulusan produk (lot release).


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wuih! Pengusaha Pakai Vaksin Sinopharm dan J&J Buat Vaksinasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular