
Maaf, Riset Sebut Vaksin Ini Tak Ampuh Lawan Omicron

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah penelitian kecil diĀ China menunjukkan antibodi penawar dua dosis vaksin Covid-19 Sinopharm terhadap beberapa sub-varian Omicron sebagian besar tidak terdeteksi.
Melansir Reuters, penelitian yang dirinci dalam jurnal The Lancet Infectious Diseases ini juga menunjukkan suntikan booster hanya memulihkan sebagian, tidak kebal sepenuhnya terhadap virus.
Vaksin BBIBP-CorV adalah salah satu dari dua suntikan vaksin Sinopharm yang disetujui untuk digunakan di China, dan juga merupakan suntikan utama yang diekspor perusahaan milik negara itu.
"Di antara 25 orang yang menerima dua dosis vaksin BBIBP-CorV, aktivitas penetralan terhadap sub-varian seperti BA.2.12.1 dan BA.4/BA.5 tidak atau hanya sedikit terdeteksi," kata para peneliti dalam korespondensi yang diterbitkan Senin (20/6/2022).
"Aktivitas penetralisir terhadap sub-varian tersebut diamati hanya pada 24% hingga 48% subjek yang menerima suntikan booster BBIBP-CorV setelah produk dua dosis," kata para peneliti lagi.
Angka tersebut sedikit meningkat menjadi 30% hingga 53% bagi mereka yang menerima suntikan ketiga yang dibuat oleh unit Produk Biologi Chongqing Zhifei, vaksin lain yang disetujui untuk digunakan di China, menurut data dari kelompok lain yang terdiri dari 30 subjek.
Namun studi ini tidak membahas kemanjuran booster atau seberapa baik mereka dapat menurunkan risiko penyakit atau kematian Covid-19, yang biasanya diamati dalam uji klinis besar.
Studi ini dilakukan ketika China, yang hanya menyetujui vaksin lokal seperti Sinopharm, berusaha untuk meningkatkan tingkat vaksinasi dan mempertahankan kebijakan "nol-Covid" yang bertujuan untuk memberantas semua wabah.
(tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bikin Happy! China Bawa Kabar Baik Terbaru Soal Covid-19