
Ada Larangan Mudik, Bagaimana Lalu Lintas Jelang Lebaran?

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Jasa Marga (Persero) Tbk memprediksi jumlah orang yang keluar wilayah ibu kota dan sekitaran naik dari lebaran tahun lalu. Peningkatan juga terjadi pada masa pengetatan mudik pada hari ini, dengan jumlah 138.508 kendaraan yang meninggalkan Jabotabek.
Operator tol ini memprediksi jumlah kendaraan yang keluar Jabotabek pada waktu larangan mudik 6 - 12 Mei (H-7 sampai H - 1) sebesar 593.185 kendaraan naik 27,19% dibanding lebaran tahun tahun lalu. Tapi turun 49,53% dibanding 2019 dan turun 35% dibanding lalu lintas normal.
Operation and Maintenance Management Group Head Jasa Marga, Atika Dara Prahita mengatakan, angka yang didapat merupakan kumulatif arus lalu lintas dari beberapa gerbang tol (GT) Cikupa (Arah Barat), GT Ciawi (arah selatan), dan GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah timur).
"Prediksi puncak lalu lintas pada tanggal 11 Mei 2021 (H-2) sebesar 109.327 kendaraan," jelasnya, pada konferensi pers di Jasa Marga Toll Road Commanc Center (JMTC) Bekasi, Selasa (4/5/2021).
Sementara prediksi jumlah kendaraan yang masuk Jabodetabek tanggal 15 - 21 Mei (H+1 sampai H +7) sebesar 581.224 kendaraan, naik 32,5%, tapi turun dari lebaran 2019 sebesar 58,85% dan turun 34,5% dari lalu lintas normal.
Atika menjelaskan strategi yang akan dilakukan selama masa peniadaan mudik, mulai dari penyediaan posko cek poin, penyekatan arus mudik bersama kepolisian dan Ditjen Perhubungan Darat, juga pemantauan melalui CCTV dan Sky Patrol menggunakan helikopter.
"Nantinya juga akan berkoordinasi dengan Satgas Covid - 19 untuk pelaksanaan random check sampling test antigen di TIP KM 519 Solo Ngawi, TIP KM 57A Jakarta, TIP KM 72A & TIP KM 88A Cipularang," jelasnya.
Kenapa prediksi lebaran tahun ini lebih banyak dari tahun lalu?
Atika menjelaskan ini adalah lebaran kedua, dengan kondisi masih sama seperti tahun lalu di masa pandemi. Tapi rata-rata traffic tol memang sudah ada peningkatan dari tahun kemarin sekitar 85%.
"Karena memang ada peningkatan arus tol Desember sudah 85% dari Januari, lalin normal saat ini sudah tinggi, itu yang menjadi dasar prediksi kami. Dari Februari/Maret sudah ada growth peningkatan volume lalu lintas," jelasnya.
Rest Area Hanya Boleh Terisi 50%
Selain itu Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) juga dibatasi untuk kapasitas parkir, maksimal hanya 50%. Waktu singgah juga dibatasi.
"Di rest area kami melakukan upaya pencegahan covid dengan membatasi kapasitas parkir dengan diberi batasan sehingga bisa terjaga, nanti tempat cuci tangan juga ditambah khususnya di area pujasera, juga rutim memberi imbauan kepada masyarakat," jelas Direktur Pengelola Gedung dan Fasilitas PT Jasa marga Related Business, Tita Paulina.
Saat ini JMRB mengelola 28 rest area secara langsung dan 30 yang dikelola oleh mitra, sehingga total mencapai 58 rest area. Terbanyak di Jawa Tengah dan Jatim, namun juga adai di Jawa Barat, Jabodetabek, Jagorawi.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada 'Mudik Dilarang Kami Tetap Pulang' Ternyata Ini Sebabnya