Naik Kelas Jadi Menteri Investasi, Bahlil Harus Lebih Nendang

Jakarta, CNBC Indonesia - Bahlil Lahadalia dihadapkan pada segudang tugas dan tanggung jawab dengan posisi barunya sebagai Menteri Investasi. Seharusnya investasi ke depan bisa lebih 'nendang' dibandingkan sebelumnya.
Fadhil Hasan, Ekonom Senior INDEF menilai tugas pertama Bahlil adalah mengimplementasikan UU Cipta Kerja. Tugas berat tersebut tidak cukup hanya dijalankan oleh setingkat badan, harus kementerian.
"Saya kira Kementerian Investasi itukan dipersiapkan karena adanya UU Ciptaker dan disiapkan oleh presiden untuk Pak Bahlil. Karena dengan lembaga BKPM tidak dianggap kuat kewenangannya, cukup besar di dalam mendorong investasi," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (28/4/2021).
Hal yang senada diungkapkan oleh Ekonom Core Piter Abdullah. Dalam pelaksanaan UU Cipta Kerja, Bahlil harus bisa menyelesaikan kerumitan koordinasi antar instansi yang menjadi persoalan seumur hidup di negara ini.
"Intinya menteri investasi harus bisa mengatasi hambatan investasi yg berasal dari kurang koordinasinya kementerian dan lembaga," kata Piter.
Realisasi investasi pada kuartal I-2021 mencapai Rp 219,7 triliun. Dibandingkan tahun lalu ada kenaikan sebesar 4,3% (yoy) dan 2,3% qtq. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mengalami penurunan 4,2% (yoy). Sementara itu Penanaman Modal Asing (PMA) tumbuh cukup signifikan sebesar 14% (yoy).
Ekonom Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal menilai kinerja Bahlil sebagai kepala BKPM sudah terhitung bagus, meskipun ada hantaman covid-19.
"Perbaikan investasi sudah tercermin sejak 2020. Kuartal I-2019 sebelum pandemi, itu realisasi investasi terendah," ungkap Fithra.
Namun momentum tersebut terhambat pandemi Covid-19. Fithra optimistis ada peningkatan signifikan pada kuartal II-2021 yaitu sekitar 8%.
"Kita sudah mendengar ada beberapa komitmen investasi dari Jepang dan momentum yang bisa kita manfaatkan. Ini juga jadi sinyal positif untuk investor. Hal-hal ini momentum bisa kita tangkap sepanjang 2020-2021," jelasnya.
[Gambas:Video CNBC]
'Menteri Investasi yang Sebenarnya adalah Pak Jokowi'
(mij/mij)