
Ekonomi Dunia Bakal Tumbuh Tinggi, Gimana Nasib RI?

Saat berbagai pihak optimistis dengan perekonomian dunia, situasi yang agak berbeda berlaku buat Indonesia. Beberapa institusi justru merevisi ke bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi Tanah Air untuk 2021.
Dana Moneter Internasional (IMF) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk 2021 dari 4,8% menjadi 4,3%. Pun Bank Indonesia (BI) yang merevisi ke bawah 'ramalan' pertumbuhan ekonomi dari 4,3-5,3% menjadi 4,1-5,1%.
Meski ekspor sepertinya bakal melejit seiring pertumbuhan permintaan eksternal, tetapi rasanya konsumsi rumah tangga masih agak tertahan. Padahal konsumsi rumah tangga adalah komponen vital dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) dengan sumbangan lebih dari 50%.
"Ini tidak terlepas dari mobilitas masyarakat. Pemerintah sedang gencar-gencarnya melakukan vaksinasi. Kita lihat memang pada triwulan I dan II meskipun terjadi vaksinasi tentu ada pembatasan mobilitas manusia. Itu yang menyebabkan tingkat kenaikan konsumsi tidak setinggi yang kami perkirakan," jelas Perry Warjiyo, Gubernur BI, pekan lalu.
Mobilitas adalah kunci dari konsumsi. Ketika masyarakat masih lebih memilih untuk #dirumahaja maka permintaan akan tetap terbatas.
Inilah yang masih terjadi sekarang. Mengutip Covid-19 Community Mobility Report keluaran Google, terlihat bahwa aktivitas masyarakat di rumah masih lebih tinggi dibandingkan kondisi normal. Sementara kunjungan ke tempat-tempat di luar rumah belum kembali ke masa sebelum pandemi.
Halaman Selanjutnya --> Kuncinya adalah Vaksinasi
(aji/aji)