
Larangan Mudik Dipercepat, Bisnis Ini Hancur Lebur & Berdarah

Pariwisata Makin Sepi
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan sektor yang paling terdampak dari pelarangan mudik ini adalah pariwisata, terutama di daerah.
"Pelaku-pelaku usaha di daerah yang biasanya diuntungkan oleh momentum lebaran, misalnya jasa pariwisata, jasa transportasi, hotel, dan sebagainya yang saat ini pun sebetulnya struggling untuk survive," jelas Shinta.
Menurut Shinta akan menciptakan disparitas atau ketimpangan pemulihan ekonomi yang lebih tinggi antar sektor dan antar daerah di Indonesia.
Pasalnya sektor-sektor yang sudah disebutkan sebelumnya, biasanya akan memanfaatkan momentum lebaran dan mudik untuk menciptakan pendapatan. Dengan pelarangan mudik sudah pasti akan kehilangan potensi revenue atau pendapatan.
Oleh karena itu, Shinta memandang kebijakan pelarangan mudik dari pemerintah ini, harus disertai dengan kebijakan counter cyclical atau kebijakan yang sifatnya bisa mendongkrak konsumsi.
Hotel Sekarat
Sektor perhotelan di seluruh Indonesia tengah lesu dihantam pandemi covid-19 yang sudah setahun lebih. Kebijakan larangan mudik juga mengakibatkan okupansi hotel di berbagai daerah makin tertekan. Sebanyak 80-90% kamar hotel di berbagai daerah kosong apalagi memasuki bulan puasa, termasuk di Bali.
"Sekarang okupansi kecil di bulan puasa sekitar 20%. Sumbar hidup dari MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) kegiatan pemerintah dan wisata, dengan penyumbang terbesar dari pemudik," kata Maulana kepada CNBC Indonesia Jumat (16/4/21).
Halaman Selanjutnya >> Pengusaha Mal Berharap Tapi Tak Banyak