Menantu Ma'ruf Amin Jadi Pesaing Ahok Jadi Menteri Investasi?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
17 April 2021 07:20
Peluncuran gerakan cinta zakat dan penyerahan zakat kepada Badan Amil Zakat Nasional, Kamis (15/04/2021). Dok: Biro Pers Sekretariat Presiden
Foto: Peluncuran gerakan cinta zakat dan penyerahan zakat kepada Badan Amil Zakat Nasional, Kamis (15/04/2021). Dok: Biro Pers Sekretariat Presiden

Jakarta, CNBC Indonesia - Kehadiran menantu Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Muhammad Rapsel Ali di Istana Negara dalam rangka memenuhi undangan Presiden Joko Widodo (Jokowi), jadi sorotan. Pertemuan dilakukan di tengah isu reshuffle menteri di jajaran Kabinet Indonesia Maju.

Seperti dikutip CNBC Indonesia dari detik.com, Repsel membenarkan telah melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi. 

"Iya betul dipanggil Pak Jokowi hari Rabu jam 10.00 (pagi)," kata Rapsel saat dihubungi detik.com Jumat (16/4/2021).

Rapsel mengaku pertemuannya dengan Presiden Jokowi berlangsung santai. Salah satu topik yang jadi obrolan adalah soal tip balap Mandalika.

"Cuma ditanya-tanya, terkait tim balap Mandalika, ya itu kan menandakan juga bahwa kita bisa tampil seperti itu menandakan negara kita termasuk negara maju, dan bisa memberi ruang investasi yang lebih besar lagi," jelas Rapsel.

Namun ada kabar menyebut Presiden Jokowi dan Rapsel juga membahas soal Kementerian Investasi. Rapsel mengakui hal tersebut, tapi menurutnya soal Kementerian Investasi tak dibahas spesifik.

"Nggak spesifik sih. Ya alhamdulillah. Saya nggak berani melampaui," kata Rapsel saat dikonfirmasi dirinya ditawari posisi di Kementerian Investasi.

Lebih lanjut, Rapsel Ali mengungkap di kesempatan itu dirinya juga membawa helm yang dipakai oleh tim balap Mandalika. Helm itu kemudian di tandatangani oleh Jokowi.

"Di kesempatan itu kemarin kebetulan saya bawakan helm ke beliau dan beliau teken langsung helmnya, helm balap, karena helm itu mau kami taro di kantor kita di Barcelona," ujarnya.

Pertemuan Rapsel dengan Presiden Jokowi pun dikomentari Relawan Jokowi Mania (JoMan). Joman mengaku ada informasi Rapsel Ali adalah nominasi calon menteri baru Jokowi.

"Saya dengar Pak Muhamad Rapsel Ali dipanggil ke Istana. Mungkin beliau masuk nominasi calon menteri baru," ujar Ketum JoMan Immanuel Ebenezer kepada wartawan.

Noel menilai sah-sah saja bila Rapsel masuk nominasi di kabinet sebagai menteri investasi. Menurutnya, Rapsel Ali memiliki jejak rekam baik dan profesional secara kapasitas.

"Beliau tokoh muda Sulawesi Selatan. Jejak rekam pengabdiannya untuk bangsa dan negara jelas," kata Noel.

Seperti diketahui, Jokowi dikabarkan siap melakukan reshuffle kabinet setelah DPR menyetujui penggabungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek).

Parlemen juga menyetujui pembentukan kementerian baru, yaitu Kementerian Investasi. Sejak lama, Jokowi memang berkeinginan untuk membentuk kementerian yang fokus mengurusi investasi.

Perihal Kementerian Investasi, pemerintah sudah mendapat 'lampu hijau' DPR yang menyetujui Surat Presiden berisi pertimbangan penggabungan dan pembentukan kementerian. Pengusaha juga sudah menyambut positif pembentukan kementerian Investasi.

Sejumlah nama pun santer dikabarkan bakal mengisi posisi tersebut. Selain Ahok, ada pula Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahaladia dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.

Nama Ahok digaungkan pertama kali oleh Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis Fadhli Harahab yang menyebut sosok Ahok cocok menjadi Menteri Investasi.

Medengar namanya disebut-sebut, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok angkat suara. Menurut dia, tugas utamanya saat ini adalah bekerja di Pertamina.

"Saya ditugaskan di Pertamina," ujar Ahok via pesan singkat kepada CNBC Indonesia, Jumat (16/4/2021).

Hendrawan Supratikno, Politikus Senior PDIP mengatakan siapapun yang dipilih oleh Jokowi telah melalui pertimbangan yang matang.

"Ini hak prerogatif Presiden, jadi siapapun yang dipilih pasti sudah melalui pertimbangan yang masak," kata Hendrawan melalui pesan singkat kepada CNBC Indonesia, Jumat (16/4/2021).

Hendrawan tidak menanggapi secara spesifik kabar yang menyebutkan Ahok akan masuk dalam jajaran kabinet. Namun, sikap PDIP sebagai partai pengusung akan tetap mendukung penuh keputusan yang diambil Presiden.

"Kita tunggu saja putusan Presiden dengan sabar," kata Hendrawan.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular