Ahok Soal Isu Menteri Investasi: Saya Ditugaskan di Pertamina

News - Chandra Asmara & Anisatul Umah, CNBC Indonesia
16 April 2021 14:33
Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahja Purnama, Ahok berbincang dengan Menteri BUMN Erick Thohir di acara Peresmian Implementasi Program Biodiesel 30% (B30) di SPBU MT Haryono.  (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) Foto: Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahja Purnama alias Ahok berbincang dengan Menteri BUMN Erick Thohir di SPBU MT Haryono, Jakarta, beberapa waktu lalu (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok angkat suara perihal kabar yang menyebut dirinya akan menjadi menteri investasi. Menurut dia, tugas utamanya saat ini adalah bekerja di Pertamina.

"Saya ditugaskan di Pertamina," ujar Ahok via pesan singkat kepada CNBC Indonesia, Jumat (16/4/2021).

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan siap melakukan reshuffle kabinet setelah DPR menyetujui penggabungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek).

Parlemen juga menyetujui pembentukan kementerian baru, yaitu Kementerian Investasi. Sejak lama, Jokowi memang berkeinginan untuk membentuk kementerian yang fokus mengurusi investasi.

Perihal Kementerian Investasi, pemerintah sudah mendapat 'lampu hijau' DPR yang menyetujui Surat Presiden berisi pertimbangan penggabungan dan pembentukan kementerian. Pengusaha juga sudah menyambut positif pembentukan kementerian Investasi.

Sejumlah nama pun santer dikabarkan bakal mengisi posisi tersebut. Selain Ahok, ada pula Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahaladia dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.

Nama Ahok digaungkan pertama kali oleh Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis Fadhli Harahab yang menyebut sosok Ahok cocok menjadi Menteri Investasi.



Hendrawan Supratikno, Politikus Senior PDIP, lantas angkat bicara. Menurutnya, siapapun yang dipilih oleh Jokowi telah melalui pertimbangan yang matang.

"Ini hak prerogatif Presiden, jadi siapapun yang dipilih pasti sudah melalui pertimbangan yang masak," kata Hendrawan melalui pesan singkat kepada CNBC Indonesia, Jumat (16/4/2021).

Hendrawan tidak menanggapi secara spesifik kabar yang menyebutkan Ahok akan masuk dalam jajaran kabinet. Namun, sikap PDIP sebagai partai pengusung akan tetap mendukung penuh keputusan yang diambil Presiden.

"Kita tunggu saja putusan Presiden dengan sabar," kata Hendrawan.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Dukung Geothermal, Komisaris Pertamina Kunjungi PLTP Kamojang


(miq/miq)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading