Impor Migas Melonjak 74,74% di Maret, Imbas Kebakaran Kilang?

Lidya Julita S., CNBC Indonesia
15 April 2021 14:05
Kilang
Foto: Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis data ekspor impor untuk Maret 2021, hari ini, Kamis (15/04/2021). Berdasarkan data BPS, impor minyak dan gas bumi (migas) pada Maret 2021 melonjak 74,74% (month to month/ mom) menjadi US$ 2,28 miliar dari US$ 1,30 miliar pada Februari 2021.

Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year on year/ yoy), impor migas pada Maret 2021 ini naik 41,87% dari US$ 1,61 miliar pada Maret 2020.

"Secara month to month, impor migas naik 74,74%.. dan year on year impor migas naik 41,87%. Impor RI naik positif sejak Februari dan sekarang kenaikannya jauh lebih tinggi," tutur Suhariyanto, Kepala BPS.

Berdasarkan data BPS, peningkatan nilai impor migas ini disebabkan oleh bertambahnya nilai impor minyak mentah sebesar 239,9% atau sebesar US$ 532,8 juta dan hasil minyak naik 58,61% atau US$ 448,7 juta.

Secara rinci, impor migas pada Maret 2021 ini terbesar berasal dari impor hasil minyak, yakni naik 58,61% menjadi US$ 1,21 miliar dari US$ 765,6 juta pada Februari 2021.

Selain itu, kenaikan terbesar juga dari impor minyak mentah yakni naik 239,9% menjadi US$ 754,9 juta dari US$ 222,1 juta pada Februari 2021.

Sementara impor gas turun 2,11% menjadi US$ 309,9 juta dari US$ 316,6 juta pada Februari 2021.

Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, impor hasil minyak melonjak 47,59% dari US$ 822,7 juta pada Maret 2020. Impor minyak mentah naik 37,62% dari US$ 548,5 juta pada Maret 2020. Sementara impor gas naik 31,73% dari US$ 235,3 juta pada Maret 2020.

Namun sayangnya, BPS tidak merilis berapa kenaikan dari sisi volume impor tersebut.

Dilihat dari sisi harga minyak, berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), rata-rata harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ ICP) pada Maret 2021 rata-rata naik 5,2% menjadi US$ 63,50 per barel dari US$ 60,36 per barel pada Februari 2021.

Dengan lonjakan impor migas pada Maret 2021 ini yang sangat drastis dibandingkan Februari 2021, sementara harga minyak tidak signifikan, ada kemungkinan lonjakan dari sisi volume. Namun sayangnya BPS tidak merilis data volume.

Pada 29 Maret 2021 lalu, tepatnya Senin dini hari pukul 00.45 WIB telah terjadi kebakaran di Kilang BBM Balongan yang dioperasikan PT Pertamina (Persero). Adapun yang terbakar yaitu empat tangki penyimpanan BBM yang berada di lokasi kilang.

Karena kebakaran ini, operasi kilang yang mengolah minyak mentah berkapasitas 125 ribu barel per hari itu dihentikan. Adapun kilang kembali beroperasi normal pada 7 April 2021 lalu.

Namun demikian, Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina Mulyono, sempat mengatakan bahwa kondisi stok BBM nasional aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir soal terhambatnya pasokan BBM akibat kebakaran tangki di Kilang Balongan ini.

"Kondisi stok nasional sangat aman. Kami minta sekali lagi masyarakat enggak perlu panik karena stoknya luber," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (29/03/2021).

Mulyono menyampaikan stok gasoline 10,5 juta barel cukup untuk 27-28 hari ke depan, dengan asumsi konsumsi nasional 62.500 kl per hari. Solar 8,8 juta barel cukup 20 hari ke depan dan avtur sekitar 3,2 juta barel setara 74 hari konsumsi.

"Jadi enggak perlu panik karena stok sangat banyak dan berluber, karena kondisi belum sepenuhnya normal dan konsumsi belum normal karena pandemi," jelasnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Impor Migas di Maret Melonjak, Tanda Ekonomi RI Pulih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular