Internasional

WHO: Kita Berada di Titik Kritis Pandemi Covid-19

Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
15 April 2021 04:00
The logo of the World Health Organization is seen at the WHO headquarters in Geneva, Switzerland, Thursday, June 11, 2009. The World Health Organization held an emergency swine flu meeting Thursday and was likely to declare the first flu pandemic in 41 years as infections climbed in the United States, Europe, Australia, South America and elsewhere. (AP Photo/Anja Niedringhaus)
Foto: Logo World Health Organization (WHO) (AP Photo/Anja Niedringhaus)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut pandemi virus corona (Covid-19) tumbuh secara eksponensial. Penumbuhan eksponensial merujuk ke kenaikan jumlah kasus per hari yang memiliki faktor bersifat konstan atau mendekati.

Ini mengindikasikan jumlah kasus membludak tinggi di luar ekspektasi. "Kita berada di titik kritis pandemi," kata Kepala Teknis WHO Maria Van Kerkhove, dikutip dari CNBC International, saat berbicara awal pekan ini.

Ia mengatakan situasi ini bukanlah yang pihaknya bayangkan 16 bulan lalu. Apalagi sejumlah langkah pengendalian telah dilakukan dan vaksin juga diluncurkan.

Pernyataannya bukan tanpa dasar. WHO mencatat kasus corona di seluruh dunia naik 9%, peningkatan mingguan ketujuh berturu-turut. Angka kematian juga melonjak 5%.

Pertumbuhan infeksi mingguan virus pekan lalu juga menembus 4,4 juta. "Kita perlu memeriksa kenyataan tentang apa yang perlu kita lakukan ... Vaksin dan vaksinasi memang tengah dilakukan tapi belum di menyeluruh di seluruh bagian di dunia," katanya.

Sebelumnya peringatan sudah disampaikan ahli WHO lain, Kepala Program Darurat Kesehatan Dr. Mike Ryan. Ia mendesak warga untuk tetap menggunakan masker dan menerapkan aturan jarak sosial sembari vaksinasi berjalan.

"Virus ini lebih kuat, lebih cepat dengan munculnya varian baru yang menyebar lebih mudah dan lebih mematikan daripada strain virus asli," tegasnya.

"Kita masih berjuang meski tahu muak dengan penguncian yang ketat."

Setidaknya ada sejumlah negara yang mengalami kenaikan kasus, seperti India, Brasil Jepang, dan Korea Selatan. Selain karena mulai longgarnya protocol kesehatan masyarakat, kenaikan juga akibat mutase virus yang menyebabkan varian baru "lebih ganas" muncul.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article WHO Beri Kabar Baik Lagi, Yuk Simak!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular