
Nah! WHO Larang Jual Hewan Liar Hidup di Pasar, Sumber Covid?

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta penghentian penjualan hewan hidup, yakni mamalia liar di pasar tradisional. Ini untuk mencegah penyebaran penyakit baru.
"Hewan, terutama hewan liar, merupakan sumber lebih dari 70% dari semua penyakit menular yang muncul pada manusia, banyak di antaranya disebabkan oleh virus baru," kata WHO ditulis AFP, Selasa (13/4/2021).
"Mamalia liar, khususnya, menimbulkan risiko munculnya penyakit baru," tegas lembaga PBB itu lagi.
Pedoman juga tengah disusun bersama Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan (OIE) dan Program Lingkungan PBB (UNEP). Panduan ini akan menekan pemerintah untuk melakukan pelarangan karena kondisi darurat.
"Pasar tradisional, tempat hewan hidup dipegang, disembelih, dan diberi pakaian, menimbulkan risiko khusus untuk penularan patogen ke pekerja dan pelanggan," tulis bocoran pedoman itu.
Belum ada rincian lebih lanjut soal larangan ini. Namun, besar kemungkinan ini terkait penyebaran virus corona atau Covid-19.
Saat muncul akhir 2019, kasus Covid-19 paling awal diketahui terkait dengan pasar makanan tradisional di Wuhan, China. Pasar tersebut bahkan menjual sejumlah hewan tak biasa dan langka untuk menjadi makanan manusia.
Dalam pernyataannya WHO mengatakan paham bahwa pasar tradisional memainkan peran signifikan untuk menyediakan makanan dan mata pencarian bagi populasi. Namun pelarangan menjual hewan liar, terutama mamalia, bisa melindungi kesehatan pekerja pasar dan pembeli.
Berdasarkan data Worldometers, saat ini ada total 137.320.331 orang terinfeksi corona. Jumlah kematian global mencapai 2.960.983. Mereka yang sembuh tercatat 110.517.881. Kasus aktif saat ini berjumlah 23.841.467, dengan 23 juta (99,6%) gejala sedang ringan dan 103 ribu (0,4%) berat dan kritis.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rusia-Ukraina Minggir, Situasi Genting Berada di Dekat RI