Internasional

Laut China Selatan Panas, China Usir Jet Tempur Filipina

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
21 February 2025 21:30
FILE PHOTO: Chinese dredging vessels are purportedly seen in the waters around Fiery Cross Reef in the disputed Spratly Islands in the South China Sea in this still image from video taken by a P-8A Poseidon surveillance aircraft provided by the United States Navy May 21, 2015. U.S. Navy/Handout via Reuters/File Photo ATTENTION EDITORS - THIS PICTURE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. EDITORIAL USE ONLY
Foto: Lau China Selatan (U.S. Navy/Handout via Reuters)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan kembali terjadi di Laut China Selatan (LCS). Pada Kamis, militer China mengatakan pihaknya telah memperingatkan dan mengusir tiga pesawat Filipina yang secara ilegal masuk ke wilayah udara yang dikuasai Beijing dekat Kepulauan Spratly.

Dalam laporan Channel News Asia (CNA) yang mengutip Reuters, tidak ada komentar langsung dari kedutaan besar Filipina di Beijing mengenai pernyataan militer China yang dikeluarkan pada hari Jumat. Namun Komando Teater Selatan China menyebut manuver itu sebagai sebuah provokasi yang ceroboh.

"Filipina berusaha menjajakan klaim ilegalnya melalui provokasi. Kami memperingatkan bahwa manuver yang ceroboh itu pasti akan gagal," ujar pernyataan lembaga sayap militer China itu, dikutip Jumat (21/2/2025).

China bersikukuh mengklaim sekitar 90% dari LCS dalam apa yang disebut sebagai 'sembilan garis putus-putus' dimana mencakup area seluas sekitar 3,5 juta kilometer persegi (1,4 juta mil persegi). Bahkan, China dilaporkan telah membangun kota seluas 800 ribu mil persegi di Kepulauan Paracel bernama Shansa.

Hal ini selalu tumpang tindih dengan klaim teritorial Brunei, Malaysia, Filipina, dan Vietnam. Lautan itu juga diyakini sebagai lautan yang kaya hasil alam, terutama migas dan ikan.

Pada hari Kamis, Filipina mengatakan penjaga pantai dan biro perikanannya telah bersama-sama melakukan penerbangan kesadaran wilayah maritim di atas Kepulauan Kalayaan, nama Filipina untuk Kepulauan Spratly.

Misi tersebut adalah untuk menegaskan kedaulatan, hak kedaulatan, dan yurisdiksi maritim Filipina di Laut Filipina Barat, katanya. Lebih dari 50 kapal milisi maritim China dan sebuah kapal penjaga pantai Beijing terlihat selama latihan tersebut.

Tidak segera jelas apakah misi tersebut, yang mengerahkan dua pesawat, adalah misi yang menurut militer China telah ditanggapinya.

Konfrontasi terbaru terjadi setelah penjaga pantai Filipina menuduh Angkatan Laut China melakukan manuver penerbangan berbahaya awal minggu ini ketika terbang mendekati pesawat pemerintah yang berpatroli di Scarborough Shoal yang disengketakan di LCS. Beijing membantah telah melakukan kesalahan dalam insiden itu.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Laut China Selatan Makin Panas, China vs Filipina Makin Ribut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular