Bukan Hoaks! Data Ini Bilang Ekonomi RI Mau Terbang Tinggi

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
09 April 2021 14:24
Matahari Department Store
Ilustrasi Pusat Perbelanjaan (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ada pertanda ekonomi Indonesia akan bangkit dari hantaman pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Kebangkitan ini terlihat dari konsumen yang semakin rajin berbelanja.

Mengutip laporan Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) periode Maret 2021, porsi pendapatan konsumen yang digunakan untuk konsumsi mencapai 74,4%. Ini adalah rekor tertinggi setidaknya sejak 2012.

Berdasarkan kelompok pengeluaran, kenaikan porsi konsumsi tertinggi terjadi di masyarakat dengan pengeluaran Rp 3-4 juta per bulan. Hampir seluruh kelompok membukukan kenaikan, hanya kelompok pengeluaran Rp 2-3 juta yang turun tipis.

Seiring dengan peningkatan konsumsi, porsi pendapatan yang dialokasikan untuk menabung pun turun. Pada Maret 2021, porsinya adalah 14,7%, lagi-lagi terendah setidaknya sejak 2012.

Menurut kelompok pengeluaran, hampir seluruh kelompok mengurangi porsi menabung. Hanya kelompok dengan pengeluaran Rp 2-3 juta/bulan yang porsinya naik, tetapi tipis saja. Artinya, mereka dengan kemampuan ekonomi tidak seberapa sampai yang berpunya mengurangi menabung.

Halaman Selanjutnya --> Vaksinasi adalah Kunci

Kala pandemi virus corona 'menggila' tahun lalu, konsumsi masyarakat turun. Sebab pandemi diatasi dengan pembatasan sosial (social distancing), aktivitas dan mobilitas masyarakat dibatasi untuk mengurangi ruang gerak penyebaran virus yang awalnya mewabah di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tersebut.

Namun 2021 membawa harapan, karena vaksin anti-virus corona sudah datang. Vaksin, jika manjur, akan membentuk kekebalan tubuh untuk melawan serangan virus corona.

"Responden menyampaikan bahwa perkembangan program vaksinasi dalam rangka penanganan pandemi Covid-19 yang berjalan lancar turut mendorong penguatan persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi," sebut laporan BI.

Indonesia memulai program vaksinasi Covid-19 pada 13 Januari 2021. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Warga Negara Indonesia pertama yang menerima vaksin.

Mengutip catatan Our World in Data, jumlah vaksin yang sudah disuntikkan ke lengan rakyat Indonesia per 6 April 2021 adalah 13,45 juta dosis. Indonesia menempati urutan delapan dunia dalam hal kecepatan vaksinasi.

coronaSumber: Our World in Data

Dengan vaksinasi yang semakin masif, masyarakat mulai mengurangi kegiatan di rumah dan berani beraktivitas di luar. Berdasarkan data Covid-19 Community Mobility Report yang dirangkum Google, aktivitas masyarakat Indonesia di rumah pada 4 April 2021 tinggal 1% di atas normal. Lambat laun aktivitas dan mobilitas warga mulai berangsur normal.

'Roda' ekonomi yang mulai bergerak ini membuat masyarakat percaya diri bahwa hari esok akan cerah. Masa-masa penuh keprihatinan akan berakhir, sehingga masyarakat berani menambah konsumsi dan mengurangi menabung.

Ingat, konsumsi adalah tulang punggung perekonomian nasional. Kontribusi konsumsi rumah tangga dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) di atas 50%. Jadi saat konsumsi bangkit, maka niscaya pertumbuhan ekonomi bakal terungkit.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 diperkirakan mencapai 4,5-5,3%. Presiden minta dijaga di level 5%. Untuk 2022 targetnya 4,8-6%," tegas Airlangga Hartarto, Menko Perekonomian.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article BPS: Inflasi November 2020 Mencapai 0,28% MtM, 1,59% YoY

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular