Internasional

Junta Militer Dilaporkan Buru Dokter & Serbu Rumah Ibadah

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
07 April 2021 15:53
Ilustrasi militer Myanmar. AP/
Foto: Ilustrasi militer Myanmar. AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Junta militerĀ Myanmar dikabarkan telah melakukan penahanan dan penyerangan terhadap dokter dan rumah ibadah. Diketahui dokter dan tempat ibadah yang diserang memiliki keterkaitan dengan aksi demonstrasi anti-kudeta dan pembangkangan sipil.

Dikutip media The Irrawaddy, pasukan rezim militer Myanmar menyerbu ke rumah seorang dokter di wilayah Kotapraja Mayangone di wilayah Yangon dan secara sewenang-wenang menangkap dokter tersebut, akhir pekan kemarin. Menurut saksi mata, tangan sang dokter diikat di belakang punggungnya, sebuah tas hitam diletakkan di atas kepalanya dan dia diseret dari kediamannya oleh tentara dan polisi.

Pria yang ditangkap itu adalah ahli bedah ortopedi Dr. Kyaw Min Soe, seorang profesor di Universitas Kedokteran, Yangon. Sebelumnya, ia memang terlibat dalam gerakan pembangkangan sipil (CDM), aktivitas warga pro demokrasi anti junta militer.

"Saat mereka menculik dokter tersebut, tentara dan polisi memaki penduduk, menghancurkan kamera TV sirkuit tertutup dan mengancam mereka yang hadir dengan senjata. Siapa yang berani memotret? mereka bertanya," kata seorang saksi diungkap media itu, dikutip Rabu (7/4/2021)

"Cara mereka menangkap Sayargyi (seorang profesor yang dihormati) sama sekali tidak dapat diterima. Dia ditangkap seperti penjahat."

Profesor itu telah memberikan perawatan medis kepada mereka yang terluka dalam protes anti-rezim. Beberapa berasumsi bahwa dia menjadi sasaran karena itu.

Selain itu, pada Senin (5/4/2021), tentara dan polisi juga menggerebek sebuah klinik amal di Kotapraja Sanchaung dan menangkap empat sukarelawan anggota staf medis. Selain itu mereka juga menangkap lima relawan lainnya.

"Mereka ditangkap saat merawat pasien. Apakah merupakan kejahatan bagi dokter dan perawat untuk menyelamatkan nyawa pasien? " seorang dokter menulis di akun Facebook-nya, menyerukan pembebasan segera para petugas medis yang ditahan.

Sejumlah fasilitas kesehatan di beberapa daerah termasuk di Yangon dan Mandalay juga digerebek dan diserang bulan lalu. Selain dokter, gereja juga menjadi sasaran serangan junta.

Pasukan Komando Utara milik junta menggeledah Kachin Baptist Convention (KBC), Gereja Asosiasi Katolik Roma dan Asosiasi Anglikan di Mohnyin pada akhir pekan.

"Itu bukan pencarian acak. Mereka teliti, memanjat pagar dan pergi ke setiap bangunan di kompleks itu. Seorang petugas datang melalui pintu tetapi tidak mengatakan sepatah kata pun dan langsung menggeledah rumah saya, "kata Rev. Awng Seng dari Mohnyin KBC.

Tentara hanya mengatakan bahwa mereka telah diberi tahu bahwa seorang pemimpin protes berada di dalam kompleks gereja itu dan bahwa para pemimpin agama berpartisipasi dalam protes anti-rezim.

Kondisi di Myanmar makin memburuk setelah aksi junta dalam membubarkan demonstrasi anti-kudeta selalu menelan korban jiwa. Tercatat sudah lebih dari 580 orang meninggal dunia dalam aksi kekerasan yang dilakukan sayap militer negara itu.

Kekhawatiran makin memuncak setelah beberapa milisi etnis menyatakan perang terhadap juta yang dianggap sewenang-wenang dalam mengambil tahta kekuasaan dan menertibkan demonstran. Hal ini dirasa mencederai perkembangan demokrasi di Negeri Seribu Pagoda itu.

Sementara itu, belum ada konfirmasi dari junta militer mengenai hal ini. Sebelumnya dikabarkan beberapa fasilitas bisnis milik para jenderal diserang warga termasuk provider telekomunikasi, Mytel.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Drama Myanmar Lanjut, Junta Bacakan Vonis Suu Kyi Hari Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular