
Makin Ngeri! Junta Militer Kini Buru Kritikus Online Myanmar

Jakarta, CNBC Indonesia - Upaya militer Myanmar untuk mengakhiri perbedaan pendapat beralih ke dunia maya dengan pemblokiran internet dan surat perintah penangkapan bagi para kritikus online.
Kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) mengatakan bahwa pasukan keamanan telah menewaskan 550 orang, di mana 46 orang di antaranya anak-anak, sejak militer menggulingkan pimpinan terpilih Aung San Suu Kyi.
Terlepas dari terjadinya penindasan, penentang kudeta di kota besar dan kecil di seluruh negeri hampir setiap hari melakukan demonstrasi secara gerilya, seperti dilansir Reuters, Sabtu (3/4/2021).
Orang-orang berkumpul di malam hari untuk menyalakan lilin. Demonstrasi besar yang menarik puluhan ribu orang di sebagian kota-kota besar pun berhenti secara total.
Pihak berwenang yang telah menutup data seluler dalam upaya membungkam oposisi, memerintahkan layanan penyedia internet mulai hari ini untuk memotong broadband nirkabel.
Otoritas berwenang juga mengeluarkan surat perintah untuk 18 selebriti bisnis pertunjukan termasuk influencer media sosial dan dua jurnalis. Mereka dilarang untuk membantu gerakan demonstrasi.
Aktris Paing Phyoe Thu mengatakan tidak takut dengan sikap tersebut.
"Surat perintah dikeluarkan atau tidak, selama saya masih hidup, saya akan menentang kediktatoran militer yang menindas dan membunuh orang. Revolusi harus menang," katanya di Facebook.
Paing Phyoe Thu memang secara rutin menghadiri aksi unjuk rasa di kota utama Yangon dalam beberapa minggu pasca kudeta, Suaminya, Na Gyi telah dicari oleh pihak berwenang.
Keberadaannya tidak diketahui dan tidak jelas bagaimana dia bisa mengunggah pesannya di media sosial. Apalagi, tuduhan tersebut bisa membawa hukuman penjara hingga tiga tahun.
Meskipun militer telah melarang penggunaan media sosial, namun junta kerap menggunakan media sosial untuk melacak dan mengunggah pesannya kepada publik.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gawat! Negara Tetangga RI Ini Terancam Perang Saudara